Kenang Curhatan Pilu Ortunya, Uan : Saya Hanya Bilang ke Mama, Ya Sudah Ma, Pulang ke Sini
Uan masih mengingat ortunya curhat perihak penyiksan yang dialami. Itu sehari sebelum perempouan tersebut ditemukan tewas tergantung
Karena itu, ia kemudian memberitahukan temuan tersebut kepada istrinya, Faridah, agar dicek mengapa posisi korban tidak berubah sejak sehari sebelumnya. Sesampai di lokasi, Faridah memanggil korban dengan sebutan “kak..., kak....”
Karena korban tidak menyahut, lalu Faridah memanggil tetangga lainnya. Dalam sekejap, warga langsung ramai berdatangan untuk melihat korban yang saat itu sudah meninggal dunia dengan leher terikat tali ke dinding truk.
Selanjutnya, Ibadurahman menghubungi aparat Kampung Karang Rejo dan Reje untuk memberitahukan hal tersebut ke Polsek Bukit.
“Kami bersama anggota langsung menuju lokasi dan berkoordinasi dengan Unit Identifikasi Polres Bener Meriah, untuk melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara-red) serta mengevakuasi jenazah korban ke RSU Muyang Kute, Bener Meriah, untuk divisum,” ungkap Kapolsek.
Menurut Iptu Zufrizal, proses evakuasi korban juga melibatkan tenaga medis, Basarnas, dan PSC Bener Meriah. “Kasus ini masih kita dalami. Sedangkan suami korban sudah kita amankan ke Polsek Bukit untuk dimintai keterangan terkait kejadian tersebut,” ungkapnya.
Informasi lain yang dihimpun Serambi, kemarin, suami korban diamankan oleh polisi beberapa saat setelah mayat Arini dievakuasi ke rumah sakit. M diamakan pada salah satu panglong kayu di kawasan Desa Lut Kucak, Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah.
Sementara itu, Reje Kampung Karang Rejo, Suradi, yang ditemui Serambi, di lokasi kejadian, Rabu (12/8/2020), menjelaskan, pihaknya mendapat informasi penemuan mayat perempuan tergantung di truk tadi (kemarin-red) sekitar pukul 10.00 WIB.
Menurut Suradi, korban tinggal di Kampung Karang Rejo tidak pernah melapor ke pihaknya.
“Berdasarkan data yang ada di kepala dusun (Kadus), korban bukan warga kami, karena selama dia tinggal di sini tidak pernah melapor,” ujar Suradi seraya menyatakan informasi yang didapat pihaknya, korban Arini berasal dari Sumut dan merupakan istri kedua dari M.
Penyebab meninggalnya Arini (30) hingga kini masih misteri. Namun, tetangga suami korban bernama Samsudin, mengungkapkan, sebelum jasad Arini ditemukan meninggal dengan posisi tergantung di truk, Arini sempat cekcok dengan suaminya M (40).
Menurut Samsudin, pada Senin (10/8/2020) malam, ada seorang perempuan bersama seorang anak datang ke rumah tersebut.
Tak lama kemudian, kata Samsudin, ia mendengar ada keributan seperti suara benturan keras ke dinding. Namun, Samsudin mengaku tak tahu apakah itu adalah suaran benturan ke dinding mobil atau dinding rumah. Keributan tersebut, tambah Samsudin, terdengar sampai ke rumahnya yang berjarak tiga meter dari rumah M.
“Saya mendengar suami minta kunci mobil dan istrinya minta Hp (handphone). Mereka saling bergantian meminta kunci mobil dan Hp,” beber Samsudin.
“‘Mana kunci mobilku, kata suaminya,’ dan ‘istrinya bilang mana Hp ku dulu.’ Selain itu, juga terdengar suara bunyi dinding dan kaca pecah,” timpal Samsudin.
Ia menambahkan, korban baru dua bulan tinggal di rumah itu. Sebelumnya, kata Samsudin, mereka tinggal di rumah kontrakan yang letaknya hanya sekitar 10 meter dari rumah sekarang. “Saat tinggal di rumah sewa yang lama, saya juga sering mendengar mereka cekcok,” ungkap Samsudin.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/seorang-wanita-tewas-dengan-matanya-melotot-pelaku-adalah-suaminya-keduanya-sempat-mabuk-bareng.jpg)