Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sebaiknya Anjing Peliharaan Diserahkan atau Diambil Paksa, Sebab Stok Makanan Menipis

Pemerintah Korea Utara dilaporkan kekurangan stok makanan. Makanya anjing jadi sasaran. Warga diminta serahkan anjing peliharaan atau diambil paksa

Editor: Budi Rahmat

TRIBUNPEKANBARU.COM- Psokan makanan menipis. Korea Utara dilaporkan memilih anjing sebagai menu makanan. 

KOndisi itu menjadikan warga dilarang memelihara anjing di rumahnya.

Bahkan bagi yang sudah terlanjur sebaiknya menyerahkannya ke pemerintah atau anjing akan diambil secara paksa.

Tidak semua anjing akan jadi menu santapan. Beberapa anjing dilaporkan juga disalurkan ke kebun binatang.

Isinya Bikin Merinding, Surat Wasiat Ashanty untuk Anang Hermansyah dan ke Empat Anaknya

ZODIAK Besok Minggu (16/8/2020): Virgo Jangan Terjebak Emosi, Aquarius Sedikit Terhibur

Video: Update Aktivitas Vulkanik Gunung Sinabung, Masyarakat Diminta untuk Tetap Waspada

Anjing Bulldog
Anjing Bulldog (Mirror)

Namun, tidak sedikit yang masuk ke penggorengan. Hal yang dikritik terkiat kebijakan tersebut

 Melansir dari Daily Star pada hari Kamis (13/8/2020), pemilik hewan peliharaan khususnya pemilik anjing menjadi sasaran Pemerintah Korea Utara.

Anjing-anjing  akan dikirim ke restoran sebagai bahan persediaan makanan di Korea Utara, hal ini akibat bahan makanan kian menipis.

Selain itu Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah memerintahkan larangan kepemilikan anjing, karena negara timah itu kekurangan persediaan makanan.

Menurut laporan media setempat, Kim Jong-un mengeluarkan larangan kepemilikan hewan peliharaan bulan lalu, karena menurutnya memiliki hewan adalah ideologi kapitalis yang tidak baik di wilayahnya.

Pacaran Sama Janda 11 Tahun Lebih Tua, Pria Ini Cium Bau Sperma di Sofa Rumah Sang Kekasih, Ia Kalap

Cara Mengatasi Jerawat dan Cara Menghilangkan Jerawat dengan 5 Bahan Alami Ini

Melalui media setempat The Chosun Ilbo, para elit Korea Utara mengabarkan larangan kepemilikan anjing.

"Pihak berwenang telah mengindentifikasi, rumah tangga dengan anjing peliharaan dan meminta mereka untuk menyerahkannya atau dengan paksa menyitanya," lapor media setempat.

Beberapa anjing akan dikirim ke kebun binatang untuk dipelihara oleh negara, sedangkan sebagiannya akan dikirim ke pusat makanan.

Banyak yang tidak setuju dengan kebijakan yang dibuat.

Bahkan sebagian besar warga, mengutuk kebijakan yang tidak masuk akal yang dibuat.

Namun, tidak banyak yang bisa dilakukan, klaim media setempat.

Kepemilikan hewan peliharaan sudah lama dianggap sebagai dekandensi (kemunduran sifat dan sebagainya).

Sebelumnya, para elit di Korea Utara sempat dengan terbuka memamerkan anjing peliharaannya setelah negara itu, menjadi tuan rumah Festival Pemuda dan Pelajar Dunia pada tahun 1989.

Karena dilarang muncul pendapat, menyebut memelihara babi untuk kalangan orang biasa, namun memelihara anjing hanya untuk kalangan-kalangan elit, sehingga memicu kebencian pada warga Korea Utara.

Seorang warga Korea Utara mengatakan kepada media, sebelumnya larangan tersebut tidak diberlakukan, karena banyak perdebatan, tetapi kali ini lebih ketat.

Laporan terbaru, saat ini Korea Utara sedang melancarkan serangan dunia maya terhadap anggota Dewan PBB awal tahun ini, kata salah satu orang terpercaya di Korea Utara pada Daily Star.

Kim Jong Un
Kim Jong Un (Fox News)

Sebanyak 11 pejabat dari Dewan Keamanan menjadi sasaran serangan dunia maya, yang dibuat untuk mencari lebih banyak informasi dari para pejabat terkait.

Badan intelijen Korea Utara, memimpin peretasan menurut laporan yang dikirimkan ke komite organisasi di Korea Utara.

Penyerang akan mengirim pesan ke target mereka melalui Gmail dan WhatsApp yang berisi virus.

Para penyerang akan menyamar sebagai orang lain dalam melancarkan aksinya. (Serambinews.com/Syamsul Azman)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Korea Utara Larang Warga Pelihara Anjing, Akan Sita untuk Persediaan Makanan

Polisi Telisik Dugaan Motif Persaingan Bisnis, Sketsa 2 Wajah Penembak Pengusaha Dirilis

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved