Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pamit Buang Air Kecil, Pria Ini Tak Sadarkan Diri di Kamar Mandi, Ternyata Ada Bekas Tusukan di Dada

Korban yang sudah berdarah sempat pamit buang air kecil. Namun ia taksadarkan diri dan meninggal dunia. Ditemukan bekas tusukan di dada

Editor: Budi Rahmat
Ben Smith/Flickr
Ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Pria ini tewas ditangan istri sirinya. Masalah ekonomi menjadi pemicu terjadinya pembunuhan tersebut.

Korban ditusuk dibagian dada hingga kesakitan dan akhirnya meninggal dunia.

Meskipun korban masih sempat dibawa kerumah orangtuanya dan sempat pula minta izin buang air kecil.

Namun tusukan didadanya tidak tertahan lagi hingga korban tak sadarkan diri di kamar dan akhirnya meninggal dunia.

Pelakunya adalah istri siri korban. Ternyata semua itu berawal dari permintaan uang untuk beli rokok.

ilustrasi senjata tajam, pisau
ilustrasi senjata tajam, pisau (unsplash @markusspiske)

Begini kronologi lengkapnya

 Diketahui pria berinisial HS (34) tewas ditusuk istrinya RK (35) pada Minggu (16/8/2020) di Jalan Bangka VIII C Mampang Prapatan, Jakarta.

Kanit Reskrim Polsek Mampang Prapatan Iptu Sigit Ari mengatakan, RK membunuh HS dengan cara menusuk menggunakan pisau.

RK menusuk tubuh bagian dada korban di rumah kontrakan yang mereka tinggali.

"Ada satu luka tusuk di bagian dada yang diduga membuat korban meninggal dunia," ujarnya seperti dilansir TribunJakarta.com.

Jenazah HS ditemukan di kamar mandi di kios laundry.

Saat ditemukan, tubuh HS dalam kondisi bersimbah darah.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Rendi (35) yang merupakan Sepupu korban.

Saat itu, kata dia, korban keluar dari rumahnya sambil menahan luka di dadanya akibat tusukan.

Namun baru beberapa meter, korban terjatuh.

HS pun langsung ditolong sejumlah warga sekitar lalu dibawa ke kios laundry yang berjarak sekitar 50 meter dari rumahnya.

"Dia (korban) dibawa ke laundry tempat usaha orang tuanya. Setelah itu dia minta ke kamar mandi buat buang air kecil," ujar Rendi saat ditemui di lokasi, Senin (17/8/2020).

Ketika itu, orang tua korban curiga anaknya tidak kunjung keluar dari kamar mandi.

"Lama di kamar mandi, akhirnya pintu dibuka. Ternyata kondisinya sudah nggak sadar," terang Rendi.

Kemudian keluarga memanggil dokter dari Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan untuk mengecek kondisi korban.

"Diperiksa, ternyata ada luka (tusuk). Baru setelah itu panggil pihak berwajib," ucapnya.

Sementara RK kabur ke rumah orang tuanya di Jalan Bangka V.

"Dia langsung pergi ke rumah orang tuanya," kata Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Sujarwo saat merilis kasus ini, Senin (17/8/2020).

Sujarwo pun membenarkan jika korban sempat keluar rumahnya.

Ia mengatakan bahwa saat itu korban mengejar RK.

"Sebetulnya saat lakukan itu korban sempat mengejar ke rumah mertuanya. Tapi jatuh, mungkin karena menahan sakit," ujar Sujarwo.

Sebelum tewas ditusuk, korban sempat cekcok dengan istri sirinya.

Sujarwo mengatakan, cekcok pelaku dan korban dilatarbelakangi masalah ekonomi.

Ilustrasi
Ilustrasi (alazharpeduli)

"Suami (korban) minta uang ke istrinya sebesar Rp 30 ribu untuk beli rokok," kata Sujarwo saat merilis kasus ini, Senin (17/8/2020).

Saat itu, RK menjelaskan jika dirinya tidak punya uang lantaran sudah tidak bekerja selama pandemi Covid-19.

Sementara, sang suami juga dalam kondisi sudah lama menganggur.

"Suaminya tadinya kerja serabutan. Kadang-kadang markir, kadang-kadang nggak ada penghasilan," ujar Sujarwo.

"Kalau istrinya pernah bekerja sebagai waiters, tapi sedang tidak bekerja selama Covid ini. Sudah sekitar lima bulan tidak kerja," tambahnya.

Keduanya pun terlibat perselisihan hingga HS disebut menganiaya RK dan mengancam dengan pisau.

RK tidak tinggal diam. Ia memberikan perlawanan dengan merebut pisau tersebut dan menusukkannya ke dada korban.

Atas perbuatannya, RK dijerat Pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.

Pengakuan RK

Seperti diwartakan TribunJakarta.com, RK (35), seorang istri siri membunuh suaminya, HS, dihadirkan dalam konferensi pers di Polsek Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (17/8/2020).

Tersangka mengenakan baju tahanan berwarna oranye, tangan diborgol, dan menggunakan penutup wajah.

Seusai konferensi pers, Kanit Reskrim Polsek Mampang Prapatan Iptu Sigit Ari sempat melontarkan sejumlah pertanyaan kepada RK.

"Kamu menyesal nggak?" tanya Sigit.

"Menyesal, Pak," jawab RK di hadapan polisi dan awak media.

Berikutnya, Sigit sempat bertanya terkait alasan tersangka tega menusuk suaminya hingga tewas.

"Dia (korban) sering mukul. Empat kali (dipukul)," ujar RK.

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Pria Tewas di Kamar Mandi Kios Laundry Setelah Ditusuk Istri, Ternyata Sempat Ditolong Warga

Semasa Kecil jadi Korban Bully, Lihat setelah Ia Dewasa, Semua Orang Memandangnya karena Unik

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved