Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sudah Sepekan Pesawat Tempur Israel Bombardir Wilayah Jalur Gaza, Targetnya Pos Pejuang Hamas

Aktifis kemanusiaan asal Indonesia, Muhammad Husein melalui akun instagram, beberapa hari lalu juga melaporkan hal ini.

Editor: CandraDani
KOMPAS.com
Bola api terlihat di langit Palestina,menyusul serangan udara Israel di Jalur Gaza. 

"Saudara-saudara kami di Emirates menempatkan masjid kami yang diberkati dalam cengkeraman maut," kata Kamal Attoun (60) seorang pedagang Palestina di Yerusalem Timur dan Kota Tua.

Warga Palestina telah lama mengincar Yerusalem Timur, tempat Kota Tua berada, sebagai ibu kota negara masa depan dan telah meminta negara-negara Arab untuk mempertahankan pendirian itu.

Jika mereka menormalkan hubungan dengan Israel, warga Palestina takut kehilangan kesempatan kedaulatan di kota itu di masa depan, dan jaminan akses ke masjid Al-Aqsa.

Mohammad al-Sharif (45), seorang anggota minoritas Arab Israel, mengatakan dia tidak akan berpikiran buruk terhadap para Muslim dari Teluk hanya "karena penguasa mereka membuat kesalahan."

"Kerja sama dengan UAE lebih buruk, seratus kali lebih buruk daripada bekerja sama dengan Israel.

Bahwa Sheikh Mohammed bin Zayed dan anjing-anjing kotornya menjaga diri mereka sendiri dan kepentingan mereka dan kita semua bisa masuk neraka," kata dia, mengacu pada Putra Mahkota Abu Dhabi.

Pejabat tinggi Islam di Yerusalem, Sheikh Abdul-Azim Salhab dari Wakaf Islam, mengatakan kepada Reuters bahwa dia "tidak menerima masjid Al-Aqsa yang suci untuk menjadi subjek pertengkaran politik."

Kecaman juga datang dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang juru bicaranya pada Kamis membacakan pernyataan dari kepemimpinan di televisi Palestina yang menyebut kesepakatan itu sebagai "pengkhianatan terhadap Yerusalem, Al-Aqsa, dan perjuangan Palestina."

Warga Palestina di seluruh Gaza dan Tepi Barat yang diduduki bersatu pada Jumat (14/8/2020) untuk menentang kesepakatan itu.

Para pengunjuk rasa di Kota Nablus membakar patung Trump, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed.

Sementara itu, Israel menerima kesepakatan itu, dengan surat kabar terlaris di negara itu, Yedioth Ahronoth, menyebutnya sebagai "terobosan yang berani."

Beberapa analis mengatakan Netanyahu berisiko membuat marah para pendukungnya dengan membatalkan janji untuk mencaplok tanah di Tepi Barat---wilayah yang dicari oleh Palestina untuk sebuah negara---untuk melakukan kesepakatan dengan negara Teluk Arab.

Netanyahu, yang dirundung oleh pengadilan korupsi yang sedang berlangsung dan dikritik karena penanganannya terhadap pandemi virus corona, memuji perjanjian itu sebagai keberhasilan pribadi dalam mengintegrasikan Israel di Timur Tengah.

Di akun Twitter berbahasa Arabnya, dia memuji dinas intelijen luar negeri Israel, Mossad, yang membantu mencapai kesepakatan itu.

Di bawah kepala mata-mata Yossi Cohen, Netanyahu mengatakan, Mossad membantu mengembangkan hubungan Israel dengan negara-negara Teluk dan "mematangkan perjanjian damai dengan Emirat."

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved