Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Jenderal Ini Dulunya Seorang Tukang Pikul Kayu Bakar & Loper Koran, Kini Menjabat Pangdam Jaya

Tak hanya kenangan saat mengantar koran, ketika mengantar kue buatan sang ibu di kodam, ia sempat mendapat perlakuan kurang baik.

Editor: Muhammad Ridho
GRID.ID
KASAD Jenderal TNI Andika Perkasa dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Beberapa waktu pelakangan, Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Andika Perkasa memimpin acara serah terima jabatan.

Dilansir dari laman Kompas.com, serah terima jabatan itu dilakukan di lantai dasar Gedung E, Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta.

Dalam serah terima jabatan tersebut, Mayjen Dudung Abdurachman menggantikan jabatan Panglima Kodam (Pangdam) Jaya yang sebelumnya dijabat Mayjen Eko Margiyono.

Nah, menilik masa lalunya, Mayjen Dudung Abdurachman rupanya sempat mengalami hidup sulit.

tribunnews
Masa lalu Mayjen TNI Dudung Abdurachman (Kolase Puspen TNI dan tangkap layar YouTube KompasTV)

Hal itu seperti yang terlihat dalam tayangan YouTube KompasTV pada 27 Juni 2020 lalu.

Dalam tayangan tersebut, Dudung menyebut dirinya sempat jadi tukang loper koran

Selain jadi loper koran, Dudung juga sempat menjual jajanan pasar dan mencari kayu bakar.

tribunnews
Mayjen Dudung Abdurachman (Tangkap layar YouTube KompasTV)

"Pada tahun 1981, pas saya kelas 2 SMP bapak saya meninggal. Bapak saya kerja sebagai PNS di Siliwangi anaknya ada 8, sehingga setelah bapak nggak ada bantu ibu berjualan kue, kerupuk masih mentah, terasi."

"Saya harus cari kayu bakar di sekitar rumah karena masak pakai kayu bakar," ungkapnya.

"Saya keliling asrama ke rumah-rumah jualan. Dulu itu saya tes masuk SMA keterima, tapi pas diantar ibu saya minta masuk yang SMA siang karena paginya saya ngantar koran dulu," tambahnya.

Kenangan getir juga beberapa kali sempat dialami mantan Gubernur Akmil tersebut.

"Waktu itu yang punya koran itu pak Mulyono. Jam 4 pagi sudah ngambil koran tapi sebelum saya antar koran ke pelanggan, saya baca dulu koran-koran itu supaya tahu perkembangan situasi."

"Saya berangkat pakai sepeda saya sampai ditabok sama Mayor yang lakukan itu karena koran itu jatuh dan sedikit kotor," kenang Dudung.

Tak hanya kenangan saat mengantar koran, ketika mengantar kue buatan sang ibu di kodam, ia sempat mendapat perlakuan kurang baik.

"Lalu saya antar kue klepon ke kantin Kodam Siliwangi rupanya yang jaga itu Tamtama baru belum kenal, ditendang klepon itu. Terus saya ambil dan balik lagi," imbuhnya.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved