Apakah Terbang Saat Pandemi Aman? Lihat Studi Kasus Ini untuk Mendapatkan Jawabannya
Moda transportasi seperti pesawat sudah mulai beroperasi. Namun, amankah terbang saat pandemi Covid-19?
Dari kasus ini, penularan dari penerbangan tampaknya sangat mungkin terjadi karena mereka dikarantina selama 14 hari setelah mendarat, tapi tetap sakit.
Dalam kasus lain, mereka tidak melakukan karantina, sehingga para peneliti tidak dapat sepenuhnya mengecualikan kemungkinan mereka terkena infeksi setelah mendarat.
Namun, peneliti yakin ada kemungkinan penumpang terinfeksi saat di pesawat.
Secara keseluruhan, ini adalah gambaran yang cukup suram, yang menunjukkan betapa sulitnya melacak orang yang terinfeksi saat melakukan penerbangan.
Namun demikian, laporan mereka menunjukkan bahwa Covid-19 dapat ditularkan melalui transmisi udara, terutama di pesawat yang padat penumpang.
Mereka juga menunjukkan bahwa risiko ini dapat dikurangi lebih lanjut jika semua penumpang dan awak memakai masker wajah. Di mana kondisi ini tidak dilakukan dalam kasus penerbangan dari Israel ke Jerman saat itu.
"Kami tahu bahwa masker sangat efektif dalam mencegah penularan, dan harus diaplikasikan di pesawat," kata Profesor Ciesek.
“Ada beberapa kasus penularan di udara yang dilaporkan di pesawat. Tapi itu mungkin terjadi, ketika tidak ada tindakan untuk mengurangi pencegahan yang diterapkan. Ini adalah aspek penting dari perjalanan udara selama pandemi. " (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Amankah Terbang saat Pandemi? Studi Kasus Menjawab Pertanyaan Tersebut"