Duda Ini Berdalih Tak Ada Nafsu, Tapi Sudah 2 Bocah yang Digerayangi, Korban Terakhir Dibikin Nangis
Dua ini mengaku tidak ada nafsu dan hanya iseng saja. Tapi korbanya ada dua orang. bahkan yang terakhir sampai menangis dibuatnya
TRIBUNPEKANBARU.COM- Ngakunya tidak ada nafsu. melakukan pencabulan hanya iseng saja atau bercanda.
Tapi korbannya sudah dua orang. tentu saja pengakuan tersebut hanya upaya berdalih dari B yang merupakan seorang muazin ini.
Ia sudah diamankan polisi setelah keluarga korban melapor.
Aksi bejatnya terungkap setelah korban terakhir menangis dan menceritakannya ke orangtuanya
• Polisi Malaysia Kini Punya Perangkat Lunak untuk Menangkap Orang yang Sering Nonton Film Porno
• Calon Pengantin Ini Mengaku Takkan Perlihatkan Tubuhnya di Malam Pertama, Ternyata Ini Alasannya
Pelaku B merupakan seorang muazin di Surabaya. Ia tega melakukan tindakan asusila terhadap dua orang bocah perempuan berusia 10 tahun.
Aksi bejat itu dilakukan pria baya tersebut kepada AP dan SN warga Surabaya.
Bahkan, pencabulan itu dilakukan B di sebuah musala.
Mulanya, B yang dikenal sebagai muadzin di musala tersebut melihat dua bocah tengah duduk menunggu guru ngaji mereka di musala tersebut.
pelaku yang tak kuasa menahan hasrat, sontak mendekati korban dan langsung mencabuli mereka.
Aksi itu terjadi pada akhir Mei 2020 lalu.
Karena merasa aman, B mengulang perbuatannya untuk kali kedua.
Aksi kedua itu dilakukan di tempat yang sama pada satu korban yakni AN.
"Saat itu korban AN sendirian, duduk sambil menunggu untuk belajar mengaji. Kondisi masih sepi, dan tersangka tiba-tiba mendatangi korban lalu duduk disamping korban," kata Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Fauzy Ananta, Jumat (21/8/2020).
Setelah itu,tersangka memberikan uang 3 ribu rupiah kepada korban dengan maksud mencabuli korban.
"Korban langsung lari tapi tersangka sempat mengancam korban agar tidak menceritakan kejadian itu kepada siapapun," tambahnya.
Korban yang ketakutan akhirnya menangis dan menceritakan kejaidan yang dialaminya kepada ibunya.
Tak terima dengan perbuatan B, sang ibu langsung melaporkan kejadian itu ke polisi.
"Berdasar laporan ibu korban, kami akhirnya melakukan penangkapan terhadap tersangka," tandasnya.
Saat diinterogasi, B mengaku jika hal itu didasari rasa iseng dan bercanda.
Menurutnya, ia sama sekali tak bernafsu pada anak-anak tersebut.
"Saya memang sudah lama menduda, tapi pas kejadian itu cuma iseng saja. Bercanda. Saya tidak ada nafsu," dalihnya.
Meski berdalih, Bahruddin tetap haru mempertanggungjawabkan perbuatannya dihadapan hukum.
Ia dijerat pasal 82 UU RI No 17 th 2016 Jo. Psl 76E UU RI No. 35 th 2014 tentang penetapan Perpu No 1 Th 2016 tentang perubahan ke dua atas UU RI No. 23 tahun 2002 tentabg Perlindungan anak.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Nasib Tragis Bocah di Surabaya Dicabuli Saat Tunggu Guru Ngaji di Musala, Simak Pengakuan Pelaku
• GAWAT, Gedung Kejaksaan Agung RI Terbakar Hebat Malam Ini, Bagaimana dengan Nasib Arsip Kasus Kakap?
