Bikin Siswa Komando Terbelalak, Kisah Aksi Kolonel Moeng, Komandan Kopassus Telan Telur Ular
Ada banyak kisah heroik yang menceritakan kekuatan personel Kopassus Indonesia.
Komandan RPKAD (1958 - 1964)
Pangkat terakhir: Mayor Jenderal TNI (Purn.)
Tempat tanggal lahir: Yogyakarta, 11 Januari 1925
Meninggal: Jakarta, 28 Desember 2012
Moeng pernah menjabat sebagai Komandan RPKAD dengan pangkat letnan kolonel, yang pelantikkannya berlangsung di Manado pada 3 Agustus 1958.
Moeng saat itu langsung terjun ke medan operasi memimpin RTP 1 untuk Merebut Kota Tondano.
Dalam masa kepemimpinan itu terjadi perubahan baret prajurit dari warna cokelat (seperti baret Artileri) menjadi warna merah.
Pada masanya juga, diciptakan pakaian pakaian dinas lapangan (PDL) loreng khusus "darah mengalir", mengantikan seragam PDL loreng lama yang digunakan prajurit para komando.
Dia memiliki prinsip yang sangat keras. Setiap prajurit Kopassus, walau hanya bersenjata sebilah pisau komando, harus bisa memenangkan pertempuran.
Kolonel Moeng juga berpesan supaya pasukan khusus bisa survive ketika sedang berada di hutan selama berhari-hari hanya berbekal pisau komando.
Dalam soal survival, Kolonel Moeng memang bukan hanya bisa memberikan perintah. Dia langsung memberikan contoh nyata.
• Musyawarah Daerah (Musda) ke X Golkar Kota Pekanbaru Disepakati Aklamasi Pilih Sosok Ini
Telan Telur Ular
Suatu kali, Kolonel Moeng melaksanakan inspeksi ke lokasi pendidikan siswa komando di Citatah, Bandung, Jawa Barat.
Dalam suatu latihan survival, siswa komando berhasil menangkap ular sanca.
Setelah dikuliti, ternyata terdapat sekira 20 telur di dalam perut ular sanca itu.