Dokter Ini Kirim Surat Terbuka ke Gubernur Irwan Prayitno, Suratnya Viral, Ini Permintaannya
Dokter di RS M Jamil Padang kirim surat terbuka ke Gubernur Irwan Prayitno. Minta berlakukan kembali PSBB karena peningkatan Covid-19
TRIBUNPEKANBARU.COM- Dokter ini sengaja mengirimkan surat ke Gubenur untuk mengabari perihal kondisi yang terjadi terkiat dengan infeksi virus corona.
Adalah dokter di Rumah Sakit M Jamil Padang yang mengirimkan surat terbuka kepada Gubenrur Sumbar, Irwan Prayitno.
Dalam suratny itu, dokter yang bernama M Fadil mengatakan bahwa kondisinya infeksi corona di Sumbar kembali meningkat.

Kenyataan berbanding terbalik dnegan petugas medis yang menurutnya semakin banyak pula yang tumbang.
Karena itu ia meminta Gubernur melakukan gerakan massif termasuk memberlakukan kembali PSBB
M Fadil merupakan seorang dokter jantung di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil.
Ia berinisiatif menulis surat terbuka ke Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan viral di media sosial.
Dalam surat itu, si dokter jantung menyoroti angka kasus terkonfirmasi di Sumbar semakin meningkat, dan tenaga medis yang tumbang kian bertambah.
Ia meminta agar Gubernur Sumbar Irwan Prayitno melakukan upaya masif, hingga kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Berikut surat terbuka dokter M Fadli yang beredar di media sosial:
Yth. Pak Gubernur dan seluruh staf serta para tokoh masyarakat di WAG Kawal Covid 19,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
“Benteng terakhir hampir kolaps, kita hampir kalah”
Saat ini tenaga kesehatan, baik itu dokter spesialis, dokter residen dan perawat di RSUP dr M Djamil dan di beberapa RS lain di Kota Padang sudah mulai tumbang, beberapa diantaranya sudah terkonfirmasi positif ada yg dengan gejala ada yang tanpa gejala.
Bila saya perhatikan, hal ini dikarenakan prilaku masyarakat yang abai, tidak patuh dengan protokol kesehatan, masih takut tapi sebatas untuk berghibah dan mencaci saja, sering menakuti dg data seperti hobi membagikan data pribadi orang lain tapi prilaku yg diterapkan bertolak belakang dengan protokol seharusnya, masih enggan untuk diperiksa padahal ada kontak dan yg lebih parahnya, sudah tahu ada gejala dan kontak erat tapi mendiamkan saja.