Ubi Casesa dan Ubi Racun Mulai Gerogoti Hegemoni Sawit di Riau, Keuntungan Lebih Besar dari Sawit
Yang kita panen kemarin itu baru di lokasi 2 Ha. Itu milik kelompok, kebetulan kelompok kami adalah Kelompok Tani Subur Makmur, dan saya ketuanya
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Perlahan-lahan petani di kabupaten Siak mulai meninggalkan kelapa sawit.
Sudah banyak yang beralih ke komoditas lain, seperti padi, sayur-mayur dan saat ini sebagian petani mulai berlomba menanam Ubi Casesa atau ubi racun.
Suherman, petani di kampung Pusaka, kecamatan Pusako, kabupaten Siak mulai tertarik dengan ubi racun sejak setahun belakangan.
Ia memengaruhi petani lain di kampungnya untuk melakukan uji coba komoditas ini.
Awalnya, banyak yang ragu, namun setelah masa panen perdananya, Sabtu (29/8/2020) banyak yang memuji.
Usaha Suherman telah memberikan inspirasi bagi petani lain untuk mendapatkan peluang baru.
"Apalagi panen perdana ini dihadiri pula oleh Pak Bupati Alfedri dan rombongan.

Banyak yang ingin mengolah lahannya untuk menanam Ubi Casesa ini," urai Suherman, Senin (31/8/2020).
Suherman sendiri tidak menyangka upayanya ini akan mendapat pujian banyak pihak.
Karena itu, ia semakin terdorong untuk membuka lahan ubi kayu ini lebih luas lagi.
"Yang kita panen kemarin itu baru di lokasi 2 Ha. Itu milik kelompok, kebetulan kelompok kami adalah Kelompok Tani Subur Makmur, dan saya ketuanya," kata dia.
Pada panen perdana itu, Suherman sempat kaget kala Alfedri meminta ikut memanen.
Awalnya Suherman menganggap pengajuan diri Alfedri itu sebagai candaan semata.
Namun setelah Alfedri bediri dan mulai mencerabut batang demi batang, membuat petani ini salut.