Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Anggota Kopassus 5 Hari Pura-pura Mati Ditumpukan Jenazah Teman, Bertahan Hidup Dengan Kondisi Parah

Dia hanya sanggup berdoa dan tetap bertahan hidup di situ sekitar lima hari, di antara mayat teman-temannya yang mulai membusuk.

Editor: Muhammad Ridho
net
Prajurit Kopassus 

Operasi Trikora:

- Usaha pemerintah Republik Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat (merebut kembali Irian Barat)
- Langkah diplomasi dan militer
- Operasi rahasia militer

Saat itu, Pemerintah Republik Indonesia melakukanOperasi Trikora

Satu di antara yang dilakukan dengan infiltrasi militer Indonesia melalui Operasi Banteng I.

Operasi itu melibatkan personel Pasukan Gerak Tjepat (PGT) yang saat ini bernama Paskhas, dan RPKAD yang sekarang bernama Kopassus.

Gabungan Kopassus dan Paskhas itu diterjunkan di tengah hutan belantara di Irian Barat.

Mereka masuk wilayah pertahanan Belanda dan mengacaukan konsentrasi pasukan musuh.

Prajurit yang siap tempur itu dibagi dua tim, yakni Banteng I di Fak-fak dan Banteng II di Kaimana.

Banteng I melakukan misi penerjunan di Fak-Fak, dipimpin Letda Inf Agus Hernoto.

Banteng II di Kaimana dipimpin Lettu Heru Sisnodo.

Sambil menunggu perintah berangkat, pasukan memilih leyeh-leyeh di bawah sayap pesawat.

Mereka berusaha tidur sekenanya untuk mengumpulkan tenaga.

Tiga pesawat Dakota yang dipimpin Mayor Udara YE Nayoan, Komandan Skadron 2 Transport, disiapkan untuk menerbangkan pasukan ke Fak-Fak.

Lengkapnya, operasi ini akan menerjunkan satu tim gabungan yang terdiri dari 10 prajurit PGT, 30 prajurit RPKAD ditambah dua orang Zeni.

Tim ini dipimpin Letda Agus Hernoto dari Kopassus.

Dihantam hujan deras

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved