Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

3 Gadis Belia Jadi Korban Perdagangan Manusia, Dijual Rp 400 Ribu dalam Bisnis Prostitusi Online

Tiga orang gadis jadi korban perdagangan manusia dan jadi wanita panggilan dengan modus operansi prostitusi online di Ambon.

Editor: Ilham Yafiz
Grafis Tribunwow / Kurnia Aji Setyawan
Ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tiga orang gadis jadi korban perdagangan manusia dan jadi wanita panggilan dengan modus operansi prostitusi online di Kota Ambon.

Ketiga korban masih berusia belia di bawah umur.

Ketiganya dijual oleh WIL dan WN muncikari prostitusi online di Kota Ambon.

Untuk sekali kencan, mereka dibayar Rp 350.000 hingga Rp 400.000.

WIL dan WN sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditangkap polisi pada Selasa (1/9/200).

Modus mereka berdua adalah mengajak tiga gadis tersebut untuk tinggal di rumah salah satu tersangka.

Setelah dua minggu tinggal bersama, para korban menuruti kemauan tersangka karena terdesak kebutuhan ekonomi.

“Korban ini anak di bawah umur semua, ada tiga yang tinggal bersama salah satu tersangka.

Jadi awalnya korban ini tidak tahu apa-apa tapi setelah dua minggu tinggal dengan tersangka baru mereka tahu, tapi karena kebutuhan ekonomi ya mereka jalani saja,” kata Kasat Reskrim Polresta Pulau Ambon, AKP Mido Manik di ruang kerjanya, Selasa petang.

Dari hasil penyelidikan polisi, setiap kali transaksi, dua muncikari tersebut mendapatkan uang bagian Rp 100.000 hingga Rp 150.000.

Uang tersebut digunakan untuk pergi ke salon dan beli pakaian.

“Jadi setiap kali transaksi itu tersangka dapat bagian Rp 100.000 sampai Rp 150.000, uang itu dipakai untuk gaya-gayaan, ke salon dan beli pakaian,” katanya.

Kedua pelaku AW dan WIL saat diamankan kepolisian.
Kedua pelaku AW dan WIL saat diamankan kepolisian. (KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY)

NEKAT Pegang Buah Zakar Harimau, Cewek Cantik ini Disebut Netizen Turis Cabul

Selama tinggal bersama dengan tersangka, masing-masing korban sudah melayani enam pria hidung belang.

Kedua pelaku sudah beraksi sejak Juli 2020 lalu.

Mereka menggunakan aplikasi pesan instan untuk menggaet pelanggan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved