Tertangkap Mesum, Pasangan di Pasaman Ini Dipersekusi: Diarak Warga Bertelanjang Dada
Ia mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (30/8/2020) sekitar 14.00 WIB di Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman, Sumbar.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Jangan coba-coba berbuat asusila di daerah yang masyarakatnya masih memegang teguh adat dan agama.
Akibatnya bisa fatal. Sanksi sosial bisa saja diterapkan secara kontan dan spontan.
Hal itu terjadi di pasangan muda-mudi di Pasaman.
Seorang wanita muda di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat diarak warga dalam kondisi tanpa busana lengkap.
Videonya pun viral. Dalam video tersebut, gadis itu memakai pakaian garis-garis vertikal berwarna hitam putih.
Namun, pakaiannya tidak terpasang sempurna, bagian dada ke atas terbuka.
• PENJELASAN Berhubungan Intim Saat Istri Sedang Hamil: Kenali Hal Berikut Ini
• Kabar Buruk, Termasuk Neymar Tiga Pemain PSG Dinyatakan Positif Covid-19, Bagaimana Kondisi Mereka?
• Berstatus Suami dan Duda, 56 Pria Ternyata Penyuka Sesama Jenis, Terciduk Saat Pesta Seks di Hotel
Ia berjalan berada paling depan rombongan warga yang mengaraknya.
Videonya sempat beredar di media sosial dan diduga wanita itu ketahuan berbuat asusila.
Rombongan warga yang mengarak wanita terdiri dari sejumlah pria, bahkan ada anak-anak.
Terlihat wanita itu didorong, pakaiannya ditarik.
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto membenarkan kejadian tersebut.
Ia mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (30/8/2020) sekitar 14.00 WIB di Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman, Sumbar.
Wanita itu berisial MA (23). Ia kedapatan oleh warga berbuat mesum bersama pria berinisial ME (25).
Pasangan yang bukan suami istri itu sama-sama warga Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumbar.
"Jadi warga melakulan penggerebekan dalam sebuah rumah, didapatkan laki-laki dan perempuan yang bukan suami istri," kata Kombes Satake Bayu, Rabu (2/9/2020).
• Panduan Sholat Tahajud: Niat Hingga Doa Sholat Tahajud Serta Keutamaan Sholat Tahajud
• Ternyata Begini Watak Kim Jong Un di Masa Kecil, Sejak Anak-anak Rasa Percaya Dirinya Setengah Dewa