Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

5.800 Sapi Tenggelam di Laut China Timur Bersama Kapal Kargo dan 43 Awak Kapal Usai Diterjang Badai

Satu awak kapal lagi ditemukan oleh tim penolong Jepang pada Jumat ini, tapi sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Tribunnews.com
5.800 Sapi Tenggelam di Laut China Timur Bersama Kapal Kargo dan 43 Awak Kapal Usai Diterjang Badai 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih, sampai dengan hari ini kapal kargo yang membawa 5.800 sapi hidup bersama 43 awak kapal belum juga ditemukan, sejak dikabarkan tenggelam akibat badai di Laut China Timur.

Kapal angkut ternak dengan nama Gulf Livestock 1 tersebut dalam perjalanan dari Australia dan Selandia Baru menuju China.

Sapi hidup tersebut merupakan produk ekspor kedua negara itu ke China.

 

Saat dalam perjalanan memasuki Laut China Timur datang badai Maysak menerjang.

Menurut salah satu awak kapal bernama Sareno Edvardo, yang berhasil diselamatkan dari laut oleh regu penolong dari Jepang, pada Rabu lalu, saat badai menerjang mesin kapal mengalami kerusakan, dan kemudian tenggelam.

Satu awak kapal lagi ditemukan oleh tim penolong Jepang pada Jumat ini, tapi sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Meski sudah lewat tiga hari dari saat kapal tenggelam, menurut laporan scmp.com, Jumat, 4 September 2020, tim penolong dari Jepang belum ada rencana menghentikan pencarian.

Tim dari kesatuan penjaga pantai Jepang tersebut menggunakan empat kapal dan satu helikopter untuk melakukan operasi tersebut.

Akibat kecelakaan tersebut, Selandia Baru untuk sementara menghentikan ekspor ternak hidup.

Pemerintah tengah mengkaji sejumlah pilihan, termasuk melarang total ekspor produk khusus.

Kelompok pembela hak binatang Selandia Baru, SAFE, menuntut larangan total ekspor ternak hidup.

"Ini bisnis berisiko tinggi yang memertaruhkan hidup binatang," kata Marianne Macdonald, salah satu pengurus organisasi itu, melalui pernyataan tertulis.

"Kami juga berempati kepada keluarga yang kehilangan orang tersayang mereka, tapi kami harus mengakui risiko bagi binatang yang diekspor dalam kondisi hidup".

tribunnews
Kapal kargo Gulf Livestock 1 di Pelabuhan Fremantle, Australia (reuters/scmp.com)

Selandia Baru mengekspor sapi, kambing, domba, dan kijang hidup, yang sebagian besar ditujukan ke China.

Berdasarkan data, total nilai ekspor pada Januari hingga Juni 2019 senilai sekitar Rp 520 miliar.

Nilai ekspor ternak Australia jauh lebih besar daripada Selandia Baru.

Menurut pemerintah, nilai ekspor ternak hidup dalam setahun (2018 - 2019) mencapai sekitar Rp 84 triliun.

Sepanjang tahun ini sekitar 2,3 juta ternak hidup diekspor melalui kapal maupun pesawat terbang.

Tujuan ekspor adalah negara-negara Asia Tenggara, dan Timur Tengah.

Australasian Global Exports, perusahaan berbasis di Melbourne, yang menyewa kapal Gulf Livestock 1, dalam pernyataannya menyampaikan keprihatinan atas keselamatan para awak kapal.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kapal Kargo dengan 43 Awak dan 5.800 Sapi yang Tenggelam di Laut China Timur Belum Juga Ditemukan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved