Koalisi PKB Sumbar dengan PDI-P Hanya Berumur Satu Hari, Kuat Diduga Gara-gara Puan Maharani
PKB Sumbar menegaskan mereka kembali pada komitmen awal yang telah disepakati bersama Partai Nasdem dan Golkar ketika membentuk Poros Baru.
TRIBUNPEKANBARU.COM - PKB Sumbar yang semula berkoalisi dengan PDI-P mengusung pasangan Mulyadi-Ali Mukhni untuk calon gubernur dan wakil gubernur Sumbar, hanya dalam satu hari mendadak memindahkan dukungan mereka ke pasangan Fakhrizal-Genius Umar.
Tentu saja ini menjadi tanda tanya besar, sebab koaliasi ini hanya berumur satu hari.
Meski dalam ranah politik biasa dikenal pameo bahwa tidak ada lawan atau teman yang sejati, namun dinamika ini tetap saja menarik untuk diikuti.
Dilansir dari Tribun Padang, bahwa partai besutan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) kembali pada komitmen awal yang telah disepakati bersama Partai Nasdem dan Golkar ketika membentuk Poros Baru.
• Ucap Semoga Sumbar Dukung Negara Pancasila, Puan Maharani Dipolisikan & Akan Dilaporkan ke MKD
Ketiga partai tersebut kompak mengusung pasangan mantan Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal dan Wali Kota Pariaman Genius Umar untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sumbar 2020.
Hal itu dibenarkan Ketua DPW PKB Sumbar Febby Dt Bangso saat menanggapi foto dirinya yang langsung mendampingi Fakhrizal dan Genius Umar menerima surat persetujuan dan penetapan sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Sumbar, Kamis (3/9/2020) malam.
"Ya benar, pukul 21.00 WIB," kata Febby Dt Bangso.
Febby Dt Bangso mengatakan partainya memutuskan mendukung pasangan Fakhrizal-Genius Umar.
Ia menambahkan, PKB komit bersama Poros Baru yang diinisiasinya bersama Nasdem dan Golkar.
"PKB mendengar aspirasi banyak masyarakat Sumbar," tambah Febby Dt Bangso.
• Puan Maharani Masih Bungkam, Penyataannya Soal Sumbar Mendukung Negara Pancasila Jadi Kontroversi
Mulai dari ulama, tokoh adat, pekerja seni, kemudian dari banyak elemen yang meminta PKB istiqomah untuk memberikan dukungan kepada Fakhrizal-Genius Umar.
"Kita komit bersama poros baru. Kalau masalah proses politik, itu lah namanya dinamika politik, yang penting hasil akhir," terang Febby Dt Bangso.
Terkait SK sempat berpindah tangan ke pasangan Mulyadi-Ali Mukhni, ia menerangkan saat itu dirinya tidak berada di DPP.
Bahkan ia tidak melihat dan menerima perintah dari DPP untuk itu.
"Kalau tadi malam saya dipanggil mendampingi Jenderal untuk menerima SK DPP," ujar Febby Dt Bangso.
