Film Mulan Dikecam Karena Syuting di Area Etnis Uighur Ditahan, China Larang Media Liput Rilis Film
Perusahaan media di China mengatakan bahwa mereka menerima perintah dari pemerintah China untuk tidak meliput rilis film Mulan
TRIBUNPEKANBARU.COM - Pemerintah China melarang liputan media terhadap rilis film Disney, Mulan seperti dikutip Aljazeera, Jumat (11/9/2020).
Perusahaan media di China mengatakan bahwa mereka menerima perintah dari pemerintah China untuk tidak meliput rilis film Mulan di tengah kritik hak asasi manusia.
Film tersebut telah menimbulkan kemarahan karena sebagian lokasi syuting diambil di wilayah Xinjiang.
Di mana China dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia terhadap Muslim Uighur.
Sebelumnya, sebagaimana dikabarkan Kompas.com, Selasa (8/9/2020), Disney menuai kritik setelah film Mulan diketahui syuting di Xinjiang, provinsi China yang menjadi sorotan atas dugaan pelanggaran HAM.
Sorotan itu muncul setelah di kredit akhir, tim produksi mengucapkan terima kasih kepada dinas keamanan di sana, lokasi di mana, diduga satu juta orang, mayoritas Muslim Uighur, ditahan.
Film live-action yang menjadi salah satu film paling dinanti pada 2020, merupakan remake dari versi animasinya 22 tahun silam.
Film itu menceritakan tentang Fa Mulan, seorang perempuan yang menggantikan ayahnya berdinas di militer China guna membendung serbuan bangsa Hun.
Namun, versi live-nya mulai menjadi polemik setelah sang aktris, Liu Yifei, memberikan dukungan kepada polisi Hong Kong yang dituduh brutal kepada pendemo.
Kemudian pada Senin (7/9/2020), netizen menyadari dalam kredit akhir, Disney mengucapkan terima kasih kepada sejumlah lembaga pemerintah di Xinjiang.
Termasuk di dalamnya biro keamanan publik kota Turpan dan "departemen publisitas Komite Region Otonomi Uighur Xinjiang Partai Komunis China (CPC).
Pakar China Adrian Zenz kepada BBC menuturkan, biro keamanan publik Turpan bertugas mengelola "kamp re-edukasi" di mana Muslim Uighur.
Sementara "departemen publik" adalah nama lembaga yang bertanggung jawab untuk memproduksi konten propaganda di wilayah tersebut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul : ""Mulan" Dikecam, China Larang Media Liput Rilis Film"
