Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Trump: Kim Jong Un Pernah Tunjukkan Jenazah Sang Paman yang Tak Berkepala di Hadapan Publik

Presiden Amerika Serikat ( AS ) ceritakan kekejaman diktator Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara.

Editor: Ilham Yafiz
KIRILL KUDRYAVTSEV / AFP
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un saat menghadiri upacara peletakan karangan bunga di peringatan Perang Dunia II di pelabuhan Vladivostok, Rusia timur laut pada tanggal 26 April 2019 silam. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Presiden Amerika Serikat ( AS ) ceritakan kekejaman diktator Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara.

Trum menyebut jika Kim Jong Un menunjukkan jenazah sang paman yang tak berkepala di hadapan publik.

Sang Pimpinan Tertinggi Kim Jong Un pun dikenal sebagai sosok diktaktor yang kejam.

Jang Song Thaek, salah satu figur berpengaruh di Korut, menjadi korban pembersihan yang dilakukan Kim pada 2013 atas tuduhan korupsi dan pengkhianatan.

"Kim memberitahukan kepada saya semuanya. Semuanya," kata Trump kepada jurnalis The Washington Post Bob Woodward, berdasarkan buku terbarunya Rage.

"Dia membunuh pamannya dan kemudian menempatkan jenazahnya di dudukan," kata dia, merujuk ke gedung yang digunakan pejabat senior Korea Utara.

"Kepalanya tidak ada. Dia menaruhnya di bagian dada," jelas presiden 74 tahun kepada Woodward itu seperti diberitakan AFP Jumat (11/9/2020).

Pyongyang tidak pernah membeberkan seperti apa eksekusi terhadap paman Kim Jong Un, kecuali laporan dia ditembak dengan senjata anti-pesawat.

Karena itu pernyataan Trump, untuk menunjukkan sedekat apa hubungannya dengan Kim, adalah yang pertama memaparkan seperti apa detil eksekusinya.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un saat membaca surat di sebuah lokasi tahun 2019 silam.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un saat membaca surat di sebuah lokasi tahun 2019 silam. (KCNA VIA KNS / AFP)

Dokter Jaga Puskesmas di Kabupaten Kampar Wafat Terpapar Covid 19

Suplai Ganja Pakai Drone untuk Temannya yang Sedang Dipenjara, Dua WN Amerika Ditangkap Polisi

Cantiknya Penjual Ayam Geprek, Pelanggan Rela Datang Jauh-jauh Hanya untuk Makan di Warungnya

Wawancara kemudian berlanjut di mana presiden ke-45 AS itu menjelaskan mengenai upaya denuklirisasi yang mengalami kebuntuan.

Pertemuan keduanya dengan Kim di Hanoi, Vietnam, pada Februari 2019 itu berakhir dengan kegagalan karena dua pihak memaksakan argumen denuklirisasi mereka.

Korut meminta agar sanksi terlebih dahulu dicabut sebelum mereka melucuti senjata nuklir mereka, permintaan yang ditolak oleh Washington.

Saat pertemuan itu, delegasi penganut ideologi Juche tersebut menawarkan untuk melucuti fasilitas nuklir mereka di Yongbyon.

Namun merujuk pada keterangan ahli, Korea Utara jelas mempunyai fasilitas uji coba lain, sehingga Trump pun meminta lima situs diserahkan.

"Dengarkan, satu (situs uji coba) jelas tidak akan membantu.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved