Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Heboh Jalur Gowes Gadis Desa 'berkemben', Pesepeda bisa Foto Bersama, Ini Faktanya

Jalur Gowes Gadis Desa itu terpajang lewat banner di tepi jalan. Itu sebagai penujuk arah dan pesepeda akan menemui gadis seksi

Editor: Budi Rahmat
TWITTER/@hahahiheho
Heboh dengan keberadaan benner bertuliskan ‘Jalur Gowes Gadis Desa’ yang berada di Kabupaten Malang, Jawa Timur, membuat para pesepeda pria melakukan foto dengan mereka. 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Waw, pesepeda yang melewati jalur ini akan dimanjakan dengan kehadiran gadis desa.

Menariknya mereka bisa mendekati gadis tersebut dan berfoto. Maka banyak pesepeda yang melewati jalur tersebut sesuai dengan petunjuk banner yang ada di tepi jalan.

Bannert itu menjadi penujuk arah sekaligus akan menuntun pesepeda menemui gadis desa.

 ‘Jalur Gowes Gadis Desa’ yang berada di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Tak hanya unggahan benner saja, akun twitter @hahahiheho juga mengunggah video berdurasi 17 detik.

Dinamakan ‘Jalur Gowes Gadis Desa’, karena lintasan itu menyusuri sebuah desa yang di mana pada salah satu titiknya terdapat Bunga Desa yang sedang mandi di sungai.

Para gadis desa itu mandi dengan balutan kain kemben (kain jarik) yang dililit ditubuhnya.

Gadis-gadis bertubuh seksi itu duduk di atas bebatuan, dengan air mengguyur tubuhnya.

Sudah dapat ditebak, para pesepeda yang akhirnya singgah di sungai itu adalah mereka para pria hidung belang.

Terlihat dalam unggahan tersebut, seorang pria berfoto dengan dua gadis desa, dengan tangan pria itu memeluk tubuh dua gadis.

Dalam foto lainnya, seorang pesepeda juga melakukan swafoto dengan gadis desa yang berpakaian seksi itu.

Dalam video 17 detik, terlihat para pria itu rela memberhentikan sepedanya dan menuruni bebatuan curam, hanya untuk menemui gadis desa yang sedang mandi.

Mereka tidak menghiraukan apakah sepedanya terpakir dengan sempura atau tidak, yang pasti pria-pria itu ingin cepat-cepat sampai dan berdiri di sisi gadis berpakaian basah.

Sebagian dari pria pesepeda itu hanya berhenti dan mengabadikan moment tersebut.

Barangkali, mereka takut menuruni sungai dan melakukan swafoto dengan gadis desa karena takut ketahuan sang istri.

Alhasil, beberapa dari mereka hanya berani mengabadikan foto dan video dari kejauhan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved