Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berani Menentang Raja, Rakyat Thailand Gelar Aksi Unjuk Rasa Tegaskan Negara Milik Rakyat

Hal ini adalah fenomena baru, karena selama ini kritik terhadap kerajaan dianggap sebagai hal tabu bagi masyarakat Thailand

Editor: Nurul Qomariah
Mladen ANTONOV / AFP
Seseorang memegang potret Raja Thailand Maha Vajiralongkorn (kiri) dan almarhum ayahnya raja Bhumibol Adulyadej. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKOK - Rakyat Thailand yang terkenal patuh pada rajanya, kini tidak lagi.

Rakyat menggelar arti protes sebagai bentuk tidak setuju atas kebijakan sang raja.

Sudah berbulan-bulan, warga Thailand berunjuk rasa menentang keberlangsungan kerajaan.

Hal ini adalah fenomena baru, karena selama ini kritik terhadap kerajaan dianggap sebagai hal tabu bagi masyarakat Thailand.

Bukan Gempa, Kembali Terdengar Dentuman Misterius di Jakarta Senin Pagi, Ini Penjelasan BMKG

Siap-siap Cek Rekening, Subsidi Gaji Karyawan Tahap 4 Ditransfer Besok

Dua Perguruan Silat Grasak-grusuk, Tawuran di Tengah Jalan, Warga: Kayak anak sekolah, Unfaedah

Para pengunjuk rasa di Thailand menantang monarki Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dengan menempel plakat di lapangan sebelah Istana Kerajaan di Bangkok.

Plakat yang ditempel pada Minggu (20/9/2020) tersebut menyatakan bahwa Thailand adalah milik rakyat, bukan milik Raja Thailand.

Seperti dilansir dari Reuters, para pengunjuk rasa juga menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha.

Selain itu, menuntut konstitusi baru, dan menuntut pemilihan baru.

Plakat itu disemen di daerah yang dikenal sebagai Sanam Luang, alias Lapangan Kerajaan, tak lama setelah matahari terbit.

"Di tempat ini rakyat telah menyatakan keinginan mereka: bahwa negara ini adalah milik rakyat dan bukan milik raja karena mereka telah menipu kita,” bunyi plakat tersebut.

Pihak Istana Kerajaan belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar.

Juru Bicara Pemerintah Thailand Anucha Burapachaisri mengatakan polisi tidak akan menggunakan kekerasan terhadap pengunjuk rasa.

Dan terserah mereka untuk menentukan dan menuntut setiap pidato ilegal.

Polisi tidak segera bisa dihubungi untuk dimintai komentar.

Dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung pada Minggu tersebut, puluhan ribu pengunjuk rasa bersorak menyerukan reformasi monarki serta pencopotan Prayuth sebagai Perdana Menteri Thailand.

“Bangsa ini bukan milik satu orang selain kita semua. Ganyang feodalisme, panjang umur rakyat,” teriak salah satu pemimpin unjuk rasa, Parit Chiwarak, dalam upacara pemasangan plakat.

Polisi menahan diri dari aksi unjuk rasa dan tidak berusaha untuk campur tangan.

Para pengunjuk rasa mengatakan mereka akan berjalan dari tempat upacara pada pukul 08.00 waktu setempat.

Belakangan ini kerajaan Thailand memiliki kebijakan yang tidak pro-rakyat.

Saat pandemi corona terjadi, Raja Thailand malah mengungsi ke Jerman bersama selir-selirnya dan menyewa hotel mewah.

Raja dikabarkan menggelar pesta dan berfoya-foya, padahal rakyatnya sedang menghadapi pandemi Covid-19.

(Sumber:kompas)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tantang Raja Thailand, Pengunjuk Rasa Pasang Plakat "Negara Milik Rakyat"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved