Salah Paham Saat Pemakaman Pasien Corona, 2 Tenaga Medis Babak Belur Dihajar Warga dan Kini Trauma
Mereka mendapat perlakuan tidak terduga dari warga dan keluarga pasien suspect Covid-19 yang meninggal dunia pada Selasa (22/9/2020) kemarin.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Aksi brutal dilakukan keluarga pasien meninggal akibat Corona di Slawi Tegal.
Mereka bersama oknum warga menganiaya dua tenaga medis RSUD dr Soeselo Slawi hingga babak belur.
Hal itu dialami saat dua korban membantu pemakaman sesuai protokol kesehatan.
Nasib naas harus dialami oleh dua tenaga medis di RSUD dr Soeselo Slawi, karena harus menjalani perawatan sekaligus mengalami trauma.
Mereka mendapat perlakuan tidak terduga dari warga dan keluarga pasien suspect Covid-19 yang meninggal dunia pada Selasa (22/9/2020) kemarin.
Adapun kedua tenaga medis yang menjadi korban yaitu Ida Wahyu (41), dan Waras (38).
Saat ini keduanya masih dirawat di RSUD dr Soeselo Slawi, dengan kondisi masih trauma.
Kronologis Peristiwa
Dijelaskan oleh Direktur RSUD dr. Soeselo Slawi, Guntur Muhammad Taqwin, Keributan yang terjadi antara warga dukuh Sawangan, Desa Sigedong, Bumijawa, dengan tim Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Bumijawa, dipicu saat proses pemakaman jenazah Hamam (15)
Berawal tambang yang dipegang oleh pihak keluarga bernama Abdul Kholik, lepas dari genggaman sehingga peti jenazah menjadi miring.
Saat itu juga yang memegang tali (Abdul Kholik) langsung turun ke liang Lahat, sedangkan yang lainnya secara perlahan melepaskan tali tambang untuk mengimbangi peti jenazah.
Namun tidak diduga, setelah loncat ke bawah liang lahat, Abdul Kholik merusak peti jenazah dan langsung melempar ke atas, sambil berteriak "petinya dibanting seperti pemakaman binatang."
Seketika, warga sekitar yang jumlahnya sangat banyak kurang lebih ratusan orang dan sedang menyaksikan proses pemakaman, langsung mendekat ke liang lahat.
Setelahnya mereka menyerang tim pemakaman dari pihak RSUD dr Soeselo Slawi, dan relawan PMI Kecamatan Bumijawa.
Karena terjadi Keributan, Tim pemakaman dari RSUD dr Soeselo Slawi dan PMI Kecamatan Bumijawa, lari dari lokasi kejadian (area pemakaman) menuju mobil untuk melindungi diri dari amukan warga.