Anies Baswedan Pinjam Uang dari Pemerintah Pusat Sebesar Rp12,5 Triliun, Ternyata untuk Proyek ini
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kemudian meneken perjanjian kerjasama PEN dengan PT SMI (Persero) di Kantor Kementerian Keuangan RI
TRIBUNPEKANBARU.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menyusun tujuh kegiatan atau proyek yang didanai melalui pinjaman pemulihan ekonomi nasional (PEN) dari pemerintah pusat sebesar Rp 12,5 triliun.
Dana pinjaman yang diperoleh dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) itu tidak hanya difokuskan sebagai pengendalian banjir, namun untuk peningkatan air bersih, transportasi, olahraga dan sebagainya.
Tujuh proyek yang digagas Anies tersebut telah tertuang dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) DKI Jakarta Nomor 986 tahun 2020.
Tentang Tim Pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional Daerah. Melalui surat itu, Anies juga membentuk tim PEN Daerah.
Untuk kegiatan pertama berupa peningkatan infrastruktur pengendalian banjir.
Rinciannya pembangunan polder pengendali banjir; revitalisasi pompa pengendali banjir; pembangunan waduk pengendali banjir; peningkatan kapasitas sungai dan drainase kali kewenangan Kementerian PUPR.
Kemudian pembangunan tanggul pengaman pantai (NCICD A); pembangunan drainase vertikal; sistem informasi penunjang banjir; penataan kawasan Kota Tua (Kali Besar); dan penataan kawasan Pasar Baru (Kali Ciliwung Pasar Baru).
Kemudian kegiatan kedua adalah peningkatan layanan air minum.
“Dengan proyek meliputi pembangunan IPA (Instalasi Pengolahan Air), suplai air bersih dan pengadaan IPA mobile,” kata Anies yang dikutip dari Kepgub tersebut pada Senin (28/9/2020).
Selanjutnya, kegiatan ketiga adalah peningkatan infrastruktur pengelolaan sampah dengan proyek pembangunan refuse derived fuel plant, dan landfill mining di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
“Kegiatan (keempat) peningkatan infrastruktur transportasi, dengan proyek meliputi penyelesaian pembangunan simpang tidak sebidang (STS) berupa flyover, underpass dan jembatan,” ujar Anies.
Kemudian kegiatan kelima adalah peningkatan infrastruktur pariwisata kebudayaan dengan penyelesaian proyek pembangunan atau revitalisasi Taman Ismail Marzuki.
Selanjutnya, kegiatan keenam berupa peningkatakan infrastruktur olahraga dengan penyelesaian proyek pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).
“Kegiatan (ketujuh) transformasi digital dengan proyek pengembangan dan pengelolaan ekosistem provinsi cerdas dan kota ceras,” tutup Anies.
Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta telah mengajukan pinjaman sebesar Rp 12,5 triliun kepada pemerintah pusat melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
Duit sebanyak itu akan digunakan untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat dampak Covid-19.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kemudian meneken perjanjian kerjasama PEN dengan PT SMI (Persero) di Kantor Kementerian Keuangan RI, Senen, Jakarta Pusat pada Senin (27/7/2020).
Selain Anies, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga mengajukan pinjaman senilai Rp 4 triliun untuk program PEN.
Dalam kesempatan itu, Anies mengatakan pinjaman Rp 12,5 triliun akan digunakan untuk beberapa sektor.
Di antaranya pengendalian banjir, peningkatan pelayanan air minum, pengelolaan sampah, peningkatan infrastruktur transportasi, peningkatan infrastruktur pariwisata dan kebudayaan serta olahraga.
“Jakarta memiliki porsi yang cukup besar dalam perekonomian Indonesia. Karena itu bila kita bisa mempercepat pemulihan di Jakarta, tentu akan berdampak nasional,” kata Anies di Kemenkeu RI pada Senin (27/7/2020) pagi. (faf)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Anies Pinjam Uang dari Pemerintah Pusat Sebesar Rp12,5 Triliun, untuk Kerjakan Proyek ini, https://wartakota.tribunnews.com/2020/09/28/anies-pinjam-uang-dari-pemerintah-pusat-sebesar-rp125-triliun-untuk-kerjakan-proyek-ini?page=all.