Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Dijanjikan Keuntungan 30 Persen, 3 Kakek-kakek Ini Nekat Sebarkan Uang Palsu Hingga Setengah Miliar

Ketiga pelaku menerima uang palsu senilai Rp 1 miliar rupiah dari ANT, diduga merupakan jaringan dari Surabaya.

Editor: CandraDani
KOMPAS.COM/SUKOCO
Kepolisian Resor Ngawi berhasil menggulung komplotan kakek kakek pengedar uang palsu. Dari ketiga pelaku Polisi berhasil mengamankan lebih dari 546 juta rupiah uang palsu. 

Pengedar Upal Sasar Warung Kecil

Seorang penjual nasi uduk di Jalan Raya Tengah, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, bernama Mala (42) menjadi korban peredaran uang palsu (upal), Selasa (25/8/2020) kemarin malam.

Adik korban, Kurnia (36) mencerirakan bahwa kakaknya menerima Upal pecahan Rp 50 ribu dari pria yang membeli dua bungkus nasi uduk seharga Rp 25 ribu.

Kurnia (36) saat memperlihatkan uang palsu yang diterima kakaknya saat berjualan nasi uduk, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (27/8/2020).
Kurnia (36) saat memperlihatkan uang palsu yang diterima kakaknya saat berjualan nasi uduk, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (27/8/2020). (Wartakotalive.com/Rangga Baskoro)

 "Harga dua bungkus nasi uduk itu Rp 20 ribu, jadi pelakunya dapat untung Rp 30 ribu dari kembalian. Kata kakak saya pelakunya satu orang," kata Kurnia di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (27/8/2020).

Warung kakaknya sendiri hanya dibuka pada malam hari, yakni dari pukul 19.30 WIB hingga 03.00 WIB.

Kondisi warung yang cukup rami menyebabkan Mala tak sempat mengecek upal yang diterimanya.

tribunnews
Uang palsu pecahan Rp 50.000 yang diterima penjual nasi uduk di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (27/8/2020). (Warta Kota/Rangga Baskoro)

"Jadi modus pelaku itu belanja pas lagi ramai pembeli. Biar pas bayar kakak saya enggak sadar kalau itu uang palsu. Pas lagi menghitung uang baru kakak saya sadar," ujarnya.

Kurnia menuturkan Upal pecahan Rp 50 ribu yang diterima kakaknya dari pelaku berbahan tipis dan mudah sobek, warna gambarnya pun lebih pudar.

Uang palsu tersebut seperti dicetak oelh seorang amatiran dengan printer dan kertas biasa.

Terlihat dari bercak tinta yang luntur saat dipegang dalam kondisi tangan basah.

Selain itu tidak terdapat benang pengaman sebagaimana uang asli.

"Selama lima tahun dagang di sini baru satu kali ini kejadian, sebelumnya enggak pernah. Tapi kakak saya enggak lapor polisi, karena enggak ada CCTV di sekitar sini," tuturnya. 

 Viral Bocah Laki 9 Tahun Menangis Ditinggalkan Orangtua di Depan RS, Ada Surat: Mau Nitip Anak Saya

Dua Kali Dalam Sepekan

Uang palsu (upal) kembali marak beredar di masyarakat. Bahkan, ditemukan dua kasus serupa di seputar Jakarta Timur dalam waktu kurang dari sepekan.

Temuan pertama menimpa Pedagang Pasar Deprok, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (25/8/2020) siang.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved