Kisah DN Aidit, Pentolan Komunis PKI, Pernah Khatam Al Quran Saat Kecil
Aidit kecil ternyata pernah belajar agama Islam. Ia juga pernah menamatkan bacaan Al Quran, atau khatam Al Quran.
Salim Said ketika itu telah melek politik karena merupakan aktivis mahasiswa Universitas Indonesia (UI) di samping menyambi sebagai wartawan.
Menilik latar belakang penulisnya, buku ini bersifat semiautobiografi yang dituturkan dengan gaya tutur reportase naratif.
Dalam pengantarnya, Prof. Salim Said mengatakan bahwa buku itu diterbitkan bertepatan dengan peringatan 50 tahun Gestapu (Gerakan 30 September 1965) dan percobaan kaum komunis menguasai Indonesia.
Melalui buku itu, Prof Salim Said juga ingin mengenang korban-korban yang tewas, terpenjara, atau terbuang akibat aksi kaum komunis.
Singkat kata, buku terebut dipersembahkan Prof Salim Said kepada publik untuk memperingati kegagalan PKI.
“Mestinya kan mereka baca dulu. Atas dasar baca itu baru mereka bertindak. Bahwa ini ada kekeliruan karena mereka tidak baca,” kata Prof Salim Said dikutip dari Historia.

• Bahaya Covid-19 bagi Anak dan Remaja, Beresiko Kembangkan Komplikasi Mematikan
• Segera Cair, Bantuan Tunai untuk Kepala Keluarga, Rp 500 Ribu cekbansos.siks.kemsos.go.id
• Nikita Mirzani Tak Mau Munafik Soal Keperawanan, Ungkapkan Hal Yang Sebenarnya
Prof Salim Said menjadi guru besar ilmu politik Universitas Pertahanan yang menjadi tempat bagi para perwira TNI menimba ilmu akademiknya.
Dia juga tercatat sebagai penasihat politik Kapolri, pengajar di Sekolah Staf dan Komando TNI AD, AL, dan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).
Dalam arus publisitas, nama Prof Salim Said kondang sebagai pengamat politik dan militer.
Berikuti kutipan lengkap Bab Pembaca Al-Quran yang Fasih dalam buku Salim Said, Gestapu 65: PKI, Aidit, Sukarno dan Soeharto:
Pembaca Al-Quran yang Fasih
Saya meninggalkan rumah dinas pemimpin tertinggi Komunis Indonesia dengan mengantongi satu rol kecil pita rekaman.
Saya menduga rekaman itu dokumen politik penting.
Ketika pita rekaman itu kami putar ternyata isinya pengajian Islam yang dimulai dengan pembacaan ayat-ayat suci Al- Quran.
Di kemudian hari, saya baru mendapatkan informasi, pada masa kecil di kampungnya, DN Aidit bukan saja belajar mengaji Al Quran, bahkan beberapa kali menamatkan Al Quran.