Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Video Berita

VIDEO Syekh Ali Jaber Kembali Dakwah Setelah Jadi Korban Penusukan: Trauma Tak Memundurkan Kematian

Rasa takut yang menghambat aktivitas, rasa takut yang seolah-olah kita bisa terhindar dari kematian, kan sudah ditetapkan oleh Allah kematiannya

Editor: didik ahmadi

TRIBUNPEKANBARU.COM-- Syekh Ali Jaber beberkan kondisi terkini setelah menjadi korban penusukan. Ia mengaku tidak trauma dan siap lakukan safari dakwah.

Kondisi Syekh Ali Jaber mulai berangsur-angsur membaik.

Ulama kondang tersebut memang sempat menjadi korban penusukan pada Minggu (13/9/2020).

Ia menjadi korban penusukan saat mengisi kajian di Bandar Lampung.

Syekh Ali menerima tusukan di tangan sebelah kanan akibat kejadian tersebut.

Setelah beberapa minggu berlalu, Syekh Ali mengabarkan dirinya sudah melakukan aktivitas seperti biasa.

"Alhamdulillah sudah ke rumah sakit dan melepas jahitan, alhamdullilah sudah sangat membaik, sehat walafiat.

tribunnews
Syekh Ali Jaber, pelaku penusukan  (Instagram @zldianr, @warungjurnalis)

Ya biasanya kalau luka mungkin ada sedikit kayak gatal-gatal, proses penyembuhan.

Tapi alhamdulillah sudah beraktivitas kembali, insyallah hari Rabu saya akan terus berjalan safari dakwah di Batam dan Malang, insyaallah selama 11 hari," papar Syekh Ali.

Saat disinggung soal trauma, Syekh Ali merasa hal tersebut tidak akan terjadi.

"Trauma buat apa, trauma kalau kita takut mati. Dan sebenarnya rasa trauma itu tidak akan memundurkan kematian.

Kalau rasa takut, ada rasa takut sebagai manusia. Manusia kan wajar kalau ada rasa takut tapi jangan berlebih-lebihan.

Rasa takut yang menghambat aktivitas, rasa takut yang seolah-olah kita bisa terhindar dari kematian, kan sudah ditetapkan oleh Allah kematiannya.

Habis umur gak mungkin bisa ke mana-mana, makanya saya santai," lanjutnya.

Sejak musibah yang menimpanya, Syekh Ali kini mendapat protokol keamanan meski tak pernah meminta.

Ia menilai hal tersebut sebagai sinergi dan berharap bisa diberlakukan kepada seluruh ulama di Indonesia.

"Kalau secara pribadi saya gak pernah minta, tapi alhamdulillah perhatian dari aparat polisi ketika kemarin abis kejadian, saya lanjut acara di Lampung, 3 acara habis kejadian alhamdulillah dikawal terus.

Kemudian saya lanjut di Malang pun sama dapat perhatian dari aparat kepolisian.

Ini merupakan sinergi antara polisi dan para dai, mudah-mudahan bisa teruskan, bukan hanya Ali Jaber tapi seluruh para ulama di Indonesia," papar Syekh Ali.

Saat disinggung soal pelaku penusukan dirinya, Syekh Ali mengaku sudah memaafkan.

Namun ia tetap meminta proses hukum tetap berjalan.

Syekh Ali pun juga memiliki rencana untuk bertemu dengan pelaku.

"Saya punya niat insyallah selepas safari dakwah saya berkunjung ke Lampung," tandasnya.

5 Fakta Penusukan Syekh Ali Jaber

Dilansir dari berbagai sumber, inilah 5 fakta penusukan Syekh Ali Jaber.

1. Ditikam hingga Pisau Patah

Dalam video yang diunggahnya, terlihat Syekh Ali Jaber tampak duduk di sebuah bangsal rumah sakit dengan tangan kanan yang masih ada bekas darah.

Ia mengatakan bahwa luka di tangannya cukup dalam.

Tak hanya itu, Syekh Ali Jaber mengungkapkan fakta mengejutkan, jika pisau yang digunakan pelaku sampai patah.

"Saya sendiri yang lepaskan pisaunya yang sudah patah di dalam," kata dia.

2. Selamat karena Menghalau Serangan

Syekh Ali Jaber mengungkapkan bahwa pelaku mencoba membunuhnya lantaran menyerang leher dan dadanya.

Namun, pendakwah asal Madinah itu langsung bereaksi menggagalkan aksi pembunuhan tersebut.

Pisau pelaku lantas mengenai bahu tangan kanannya.

Akibatnya, Syekh Ali Jaber mengalami luka di bagian lengan tangan kanan.

"Allah selamatkan dari pembunuhan. Saya bisa selamat karena Allah takdirkan saya angkat tangan ke depan leher dan dada," ungkap Syekh Ali Jaber.

3. Pelaku Disebut Orang Gila

Beredar kabar bahwa pelaku penusukan itu adalah orang gila sejak empat tahun.

Lema 'orang gila' pun jadi trending di Twitter pada Senin (14/9/2020).

Hingga artikel ini dibuat, kata 'orang gila' sudah dicuitkan sebanyak 42 ribu kali lebih.

Awalnya, muncul kabar pengakuan yang disebut-sebut dari orang tuanya bahwa pelaku mengalami gangguan jiwa sejak 4 tahun.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, juga mengatakan pihaknya masih menyelidiki dugaan pelaku mengalami gangguan jiwa.

"Ini yang perlu kami singkronkan antara niat dan kesempatan. Dia dalam keadaan sadar atau tidak ini yang sedang kami singkronkan.

Dari penyidikan ini kan dari SCI atau scientific crime investigation," pungkasnya, Senin (14/9/2020), dikutip dari Tribunnews.com.

4. Media Sosial Pelaku Jadi Sorotan

Warganet pun tak mempercayainya begitu saja bahwa pelaku adalah orang gila.

Ramai-ramai, mereka memburu akun media sosial pelaku yang diidentifikasi bernama Alfin Andrian.

Ternyata, pelaku tersebut memiliki akun Facebook dan Instagram.

Dari media sosialnya, pelaku sering selfie dan tampak tak seperti orang gila.

Banyak warganet membagikan tangkapan layar gaya si pelaku di media sosialnya.

Pihak berwajib juga diminta untuk tak begitu saja mempercayai bahwa pelaku merupakan orang gila.

"Ajib ya ngaku orang gila tapi punya akun fb dan bisa bikin status pakai bahasa inggris. Saya harap pemerintah harus bersikap tegas atas penyerangan trhdp para ulama," tulis akun Twitter @Anggi14Dewi.

"Masa iya dia orang gila yang menusuk syekh ali jaber ? Mana ada orang gila bisa selfie ! Mana ada orang gila serapih dan sebersih itu pakaiannya ! Mikir dong," ungkap @imasmaesaroh_.

5. Mengaku Ketakutan dengan Isi Ceramah

Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, mengatakan pelaku penikaman berinisial AA sudah mengintai aktifitas ceramah Syekh Ali Jaber sejak lama dari media massa.

Diketahui bahwa lokasi pengajian Syekh Ali Jaber berjarak 500 meter dari kediaman pelaku.

Tak hanya itu, pelaku rupanya juga mengaku ketakutan semacam halusinasi akan sosok Syekh Ali Jaber.

"Dia merasa kayak terbayang-bayang, dia merasa kayak merasa takut atau merasa apa dari ceramah-ceramahnya (Ali Jaber, Red). Dia berhalusinasi seperti itu," jelas Pandra.

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Kembali Dakwah Setelah Jadi Korban Penusukan, Syekh Ali Jaber: Trauma Tak Akan Memundurkan Kematian

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved