Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

BEGINI Penampakan Bus Sekolah Disulap Mengangkut Pasien Covid-19: Diberi Sekat & Tak Pakai AC

Kemudian riwayat kesehatan, kami upayakan yang belum berkeluarga. Lalu keterampilan, kepiawaian dalam membawa bus," tuturnya.

Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Tenaga medis mendampingi orang tanpa gejala (OTG) menaiki bus sekolah di Puskesmas Kecamatan Jatinegara, Jakarta, Rabu (23/9/2020). Sejumlah unit bus sekolah kini dialihfungsikan menjadi kendaraan untuk mengantar pasien Covid-19 berstatus OTG dari puskesmas ke RS Darurat Wisma Atlet seiring meningkatnya kasus baru virus corona di Jakarta. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Jakarta saat ini mengalami peningkatan kasus pasien Covid-19.

Untuk menanggulanginya, Pemerintah Provinsi menerapkan PSBB.

Salah satu innovasi yang dilakukan ialah menyulap bus sekolah untuk mengangkut pasien covid-19.

Total ada 10 unit bus sekolah dimodifikasi untuk mengangkut pasien terkonfirmasi Covid-19.

Hasilnya sejak awal Maret 2020 hingga 27 September 2020 tercatat 1.800 pasien terkonfirmasi dievakuasi menggunakan bus sekolah ke sejumlah RS rujukan.

TERNYATA Rumah Pelaku Vandalisme yang Coret Mushola hanya 50 Meter dari TKP, Apa Motifnya?

CEK ZODIAK Hari Ini Rabu (30/9/2020): Taurus Siap-Siap Menderita, Cancer Saatnya Speak Up

Hadapi Perkara Dugaan Korupsi Rp 3,4 Miliar Wabup Bengkalis Nonaktif, Kejati Riau Kerahkan 9 JPU

Kepala Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) Dishub DKI Jakarta Ali Murthado berbagi cerita dibalik proses modifikasi tersebut.

"Jadi kabin antara penumpang dengan pengemudi kita beri sekat, agar menghindari kontak langsung antara pasien yang terkonfirmasi dengan sopir," kata Ali saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Selasa (29/9/2020).

Selain memastikan keamanan sopir agar tak terpapar Covid-19, sekat yang digunakan jadi pemisah itu berguna untuk mengurangi beban psikologis sopir.

bus sekolah dimodif coy
Tampak bus sekolah yang dimodifikasi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (29/9/2020) untuk membawa pasien terkonfirmasi ke RS rujukan.

Pasalnya beda dengan sopir ambulans yang sejak awal memiliki kemampuan penanganan medis dan secara mental lebih siap bertugas membawa pasien terkonfirmasi.

Sopir bus UPAS baru memiliki bekal kemampuan medis saat membawa pasien terkonfirmasi dan tidak terbiasa mengangkut pasien sehingga memiliki beban psikologis.

"AC juga tidak kita pakai, jadi kami pakai kipas. kemudian ventilasi bus dimodifikasi, ini saran dari tim medis. Karena bus kami kan bukan ambulans, jadi dimodifikasi," ujarnya.

Drama Pelarian Buronan Kejagung Selama 3 Tahun, Maling Uang Negara, Ngumpet di Pulau Terpencil

Lapor Pak Mendagri Tito Karnavian, Tersangka Pencabulan ABG Belia Kok Jadi Plt Bupati Buton Utara?

Jadi PSK, Ibu Muda ini Malah Tumpur Berkali-kali dan Masuk Penjara

Penjemputan pasien positif virus corona atau Covid-19 di Puskesmas Sawah Besar, Jakarta Pusat, menggunakan bus sekolah, Sabtu (26/9/2020). Mereka akan dibawa ke RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Penjemputan pasien positif virus corona atau Covid-19 di Puskesmas Sawah Besar, Jakarta Pusat, menggunakan bus sekolah, Sabtu (26/9/2020). Mereka akan dibawa ke RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. (Warta Kota/Desy Selviany)

Dalam prosedur evakuasi, usai bertugas membawa pasien, bus dan pengemudi menjalani proses dekontaminasi atau penyemprotan disinfektan.

Dekontaminasi dilakukan guna memastikan tidak ada virus yang menempel di bus dan awak bus setelah membawa pasien terkonfirmasi ke sejumlah RS Rujukan.

"Awak bus kami seleksi berdasarkan usia, maksimal 40 tahun.

Kemudian riwayat kesehatan, kami upayakan yang belum berkeluarga. Lalu keterampilan, kepiawaian dalam membawa bus," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Pemprov DKI Modifikasi Bus Sekolah untuk Bawa Pasien Terpapar Covid-19 ke RS Rujukan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved