Siak
Buah Nenas di Tanjung Kuras Siak Menjanjikan, Sekali Panen di Lahan 1/2 Ha Menghasilkan Rp 25 Juta
Risman, petani nanas dari dusun Kampung Baru, Tanjung Kuras baru saja panen di atas lahannya yang hanya 1/2 Ha. Hasilnya sekitar Rp 25 juta.
Penulis: Mayonal Putra | Editor: CandraDani
TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Masyarakat kampung Tanjung Kuras, kecamatan Sungai Apit sudah menikmati manisnya bertanam nanas.
Kampung ini ibarat lautan nanas, rumah-rumah mereka di kepung kebun nanas.
Risman, petani nanas dari dusun Kampung Baru, Tanjung Kuras baru saja panen di atas lahannya yang hanya 1/2 Ha. Hasilnya sekitar 40 gandeng, dengan harga jual sekitat Rp 25 juta.
"Alhamdulillah, pada masa pandemi Covid 19 kami bisa panen nanas. Lahan kami memang hanya 1/2 Ha, tetapi selalu produktif, karena di lahan inilah tempat bersandar saya," kata Risman, Kamis (1/10/2020).

Ia sudah 15 tahun bertani nanas.
Menurutnya, pengelolaan kebun nanas tidak ribet.
Tidak perlu menghabiskan waktu sepanjang hari.
Namun hasilnya sangat memuaskan.
"Kebun nanas saya ini pengganti tabungan keluarga. Sehari-hari bila tidak perlu ke kebun saya bisa bekerja di kebun orang lain," katanya.
Risman memilih jenis nanas moris atau nanas kampung.
Rasa buah nanas ini sangat manis alami, teksturnya lembut dan tidak membuat gatal di lidah.
Sejak 4 tahun terakhir, lahan pertanian warga Kampung Tanjung Kuras, tidak lagi tersentuh titik api.
Padahal sebelumnya, Risman dan petani laonnya di kampung itu sangat kewalahan menghadapi jalaran api Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) setiap tahun.
Di atas bekas areal terbakar pada 2016 silam, kini terhampar perkebunan nanas sejauh mata memandang.