Penanganan Covid
Agar Tetap Bugar Selama Work From Home di Tengah Pandemi Covid-19, Coba Lakukan Hal Ini
Selain tidur cukup, masyarakat juga dianjurkan mengkonsumsi vitamin B1, vitamin C, dan vitamin E.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Tips agar tetap bugar meski work from home atau bekerja dari rumah selama pandemi Covid-19.
Wakil Ketua Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) Ari Sutopo menganjurkan masyarakat harus tetap bugar, terutama untuk meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga tak mudah terpapar Covid-19.
Hal pertama harus dilakukan adalah istirahat cukup.
"Satu istirahat cukup, tidur harus cukup, tidak bisa you (red-kamu) malem-malem begadang sampai pagi terus kerja lagi. Kita atau siapapun harus tidur cukup 6-8 jam," ujar Ari saat diskusi "Beraktivitas dan Berkreasi Selama Pandemi" yang diadakan Satgas Covid-19, Sabtu (3/10/2020).
Selain tidur cukup, masyarakat juga dianjurkan mengkonsumsi vitamin B1, vitamin C, dan vitamin E.
Hal ini untuk melawan Covid-19, sehingga daya tahan tubuh meningkat.
"Istirahat cukup, makan yang baik, terus melakukan gerak atau olahraga di rumah, bapak-ibu yang stres coba diturunin, misal gara-gara anak-anaknya bandel atau uang kurang buat belanja itu mesti diturunin stresnya," kata Ari.
Sebab, menurut Ari, ketika kita stres maka daya tahan menurun.
Kemudian, bagi yang bekerja dari rumah juga harus melakukan olahraga ringan, bisa di dalam ruangan atau di luar ruangan.
"Jadi otot-otot dan sendi harus digerakkan. Cukup dengan beban sedikit atau tanpa beban, stretching-stretching. Kedua untuk jantung dan pernapasan, itu harus.
Kalau tidak lama-lama, apalagi orang tua yang 40 tahun ke atas, darah tinggi naik, napas jadi batuk-batuk, apalagi datang si Covid masalah lagi timbul," tutur Ari.
Olahraga yang dianjurkan adalah dengan tingkat sedang atau ringan, seperti lari.
Karena bisa meningkatkan daya tahan tubuh kita meningkat.
"Jumlah sel putih naik, jadi begitu covid datang langsung dihantam sama si sel darah putih," ucapnya.
"Tapi kalau kita diam-diam saja, 'tentara' di dalam tidak naik. Begitu covid datang dipukulin sama Covid, mati semua tentara kita.
Kalau kita bergerak, berolahraga, tujuanya untuk meningkatkan kekebalan dan imunitas. Meski work from home kita mesti bergerak," sambungnya.
Pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M (Memakai masker, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak).
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia.
Pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
Masyarakat Tidak Dianjurkan Lakukan Olahraga Beregu
Ari Sutopo, yang merupakan Pengajar Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta itu mengatakan olahraga beregu tidak dianjurkan untuk masyarakat umum.
"Kalau untuk masyarakat memang masalah timbul untuk olahraga beregu, voli, basket, karena mesti nempel ambil bolanya itu dekat. Sebaiknya masyarakat tidak melakukan olahraga yang beregu dulu," ujar Ari saat diskusi "Beraktivitas dan Berkreasi Selama Pandemi" yang diadakan Satgas Covid-19, Sabtu (3/10/2020).
Berbeda misalnya dengan pesepakbola profesional di luar negeri.
Mereka menerapkan prokol kesehatan yang sangat ketat.
Bahkan, sebelum main dilakukan tes Covid-19.
"Datang ke lapangan langsung main, langsung latihan dengan tenaga kesehatan pendukung, PCR harus negatif. Dia main, tidak ganti baju, terus pulang lagi. Itu olahraga beregu di luar negeri," tutur Ari.
Ari menganjurkan masyarakat berolahraga intensitas ringan sampai sedang seperti lari, bersepeda, dan renang.
Namun, tetap mengikuti protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
"Setelah kegiatan berolahraga harus cuci tangan. Kalau tidak cuci tangan, terus kita ucek-ucek mata atau kita makan sesuatu korek-korek hidung Covid-nya bisa masuk," ujarnya.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. Tribunpekanbaru.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Masyarakat Tidak Dianjurkan Lakukan Olahraga Beregu
