Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Percuma Motornya Royal Enfield Tapi Tak Ada STNK dan BPKB, Anggota KRIBO Marah, Geruduk Distributor

Komunitas Royal Enfield Bodong (KRIBO) menggeruduk PT Distributor Motor Indonesia (DMI), karena surat-surat kendaraan mereka tak juga keluar

TRIBUN/DANY PERMANA
Ilustrasi Royal Enfield. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Punya motor gede dari merek yang sangat melegenda seperti Royal Enfield, siapa yang tak mau.

Belinya saja mahal, bahkan tak semua orang punya motor gede ikonik yang satu ini.

Cuma segelintir orang yang punya kendaraan ini.

Namun sayangnya, ada distributor resmi dari Royal Enfield yang tak bertanggung jawab.

Sehingga membuat para anggota komunitas Royal Enfield menjadi sangat marah.

Berikut ini komunitas KRIBO geruduk distributor Royal Enfield pakai motor Royal Enfield milik mereka.

Komunitas Royal Enfield Bodong (KRIBO) beberapa waktu lalu mendatangi PT Distributor Motor Indonesia (DMI) yang merupakan mantan distributor Royal Enfield.

Komunitas KRIBO merupakan kumpulan para pemilik sepeda motor Royal Enfield yang berjumlah lebih dari 200 orang.

Ilustrasi
Ilustrasi (Muhamad Nandri Prilatama / Tribun Jabar)

Hingga saat ini mereka belum menerima surat-surat kendaraan yang harusnya sudah diterima sejak lama.

Awalnya, para pemilik Royal Enfield dijanjikan seluruh surat kendaraan akan keluar pada empat bulan pertama.

Namun, hingga lebih dari satu tahun tak ada surat yang turun.

"Mereka janji empat bulanan kelar STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan), nyatanya sudah satu tahun lebih. Kalau saya STNK keluar setelah satu tahun satu bulan, keluar dari Juni 2019 dan Agustus 2020 disuruh ambil"

"Tapi ketika saya ambil STNK-nya pajaknya hanya lima bulan berlaku sampai Januari 2021. Saya protes," tutur Ketua Komunitas Royal Enfield Bodong (KRIBO), Derrick Kurniawan saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (3/10/2020).

Lebih lanjut, pria yang sering disapa Ming ini menyebut banyak pemilik Royal Enfield yang membeli kendaraan secara cash tetap tidak menerima surat-surat kendaraan.

"Kita ratusan customer pembeli Royal Enfield dari berbagai macam tipe dengan pembayaran full payment, diperlakukan dengan tidak manusiawi dan dianggap seperti sampah."

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved