video berita
Video: Lagi Tidur di Emperan Toko, Dua Pemulung Dipukuli Hingga Tewas, Terekam oleh CCTV
Sebuah rekaman CCTV memperlihat keganasan dua pria dengan membabi buta memuluki dua orang yang lagi tidur.
TRIBUNPEKANBARU.COM- Sebuah rekaman CCTV memperlihat keganasan dua pria dengan membabi buta memuluki dua orang yang lagi tidur.
Korban yang dipukul pakai balok itu ternyata dua pemulung yang tengah tidur pulas di depan Ruko Showroom Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Mereka dianiaya oleh dua orang tak dikenal yang asinya terekam CCTV.
Video pemukulan terhadap dua pemulung itu viral di media sosial.
Dalam video itu, dua pemulung tidur di emperan ruko dihampiri dua orang yang membawa karung.
Kemudian, mereka langsung memukul pemulung menggunakan balok kayu berkali-kali.
• 2 Gadis Layani Nafsu Bejat Kakek 70 Tahun, Sampai Kemaluannya Benjolan, Gara-gara Utang Rp 600 Ribu
• Sering Nonton Film Porno, Pria Ini Lampiaskan ke Anak Kandung, Padahal Istri Selalu Melayani
Setelah menganiaya, pelaku mengambil sesuatu yang ada di dalam tas pemulung tersebut.
Kasat Reskrim Polres Bekasi, AKBP Dwi Prasetya mengatakan, penganiayaan itu terjadi Selasa (29/9/2020) dini hari.
"Iya betul kejadian, itu sudah ditangani sama Jatanras," kata Dwi saat dikonfirmasi, Kamis (1/10/2020).
Dwi mengatakan, kronologi kejadian ketika dua pemulung sedang tidur didatangi dua orang tak dikenal.
Keduanya langsung memukul dua pemulung yang tidur di teras pertokoan.
"Iya dipukul pakai kayu, istilahnya ngambil uang yang pemulung tidur," ujarnya.
Akibat penganiayaan tersebut, satu pemulung meninggal dunia.
Satu pemulung lainnya sedang menjalani perawatan di rumah sakit karena luka di kepala dan badan.
Saat ini, Polres Metro Bekasi masih memburu kedua pelaku tersebut.
Dwi juga belum bisa memastikan indentitas dua pelaku itu, termasuk apakah sesama pemulung atau bukan.
"Nah itu belum pasti, memang dia (pelaku) bawa karung tapi belum tahu apakah dia pemulung juga atau enggak kan kita belum tahu," ujarnya.
Dia menambahkan, petugas telah mendapat tempat kejadian perkara dan memeriksa sejumlah warga di sekitar lokasi kejadian.
Sedangkan korban belum bisa dimintai keterangan karena masih dalam perawatan intensif.
"Dari korban satu selamat, tapi masih di RS (rumah sakit-Red) dan belum bisa dimintain keterangan, kepalanya masih pusing, masih perawatan."
"Nanti kalau sudah jelas kita informasikan lagi, anggota masih terus selidiki," ujar Dwi Prasetya.
Pencuri Menodongkan Senjata Api ke Petugas, Indentitas Pelaku Telah Dikantongi dari CCTV
Polisi sudah mendapatkan gambaran pelaku pencurian menggunakan diduga senjata api (senpi) yang terjadi di areal kompleks pertokoan, Jalan Brigjen Katamso, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Kejadian tersebut terjadi pada Rabu, 30 September 2020 di mana aksi pria tersebut terekam dalam kamera CCTV dan terlihat menodongkan senjata.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Martuasah Tobing menyebutkan bahwa pihaknya kini telah membentuk tim gabungan untuk mencari pelaku.
"Saat ini Unit Reskrim Polsek Medan Kota sedang melakukan pengejaran jadi mohon sabar dan tim ini dibackup Unit Jatanras Polrestatabes Medan sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku," kata Martuasah di Mapolrestabes Medan, Sabtu (3/10/2020)
Martuasah menyebutkan bahwa pihaknya sudah mendapatkan gambaran pelaku yang melakukan aksi pencurian ban.
"Gambarannya sudah ada, jadi sebenarnya kasus yang terjadi di daerah Brigjen Katomso diduga pencurian ban," tuturnya.
Lebih lanjut, ia juga menerangkan bahwa dugaan awal pihak kepolisian jumlah pelaku masih satu orang.
Ia juga bahkan menyebutkan masih akan mendalami apakah senjata yang digunakan benar adalah senjata api.
"Dugaan awal masih satu dan kami masih dalami.
Saat ini masih didalami apakah dugaan senjata itu apakah senjata atau tidak," ungkap Martuasah.
Ia menyebutkan hingga saat ini sudah ada 3 saksi beserta barang bukti CCTV yang telah diamankan.
Menurut informasi, pria tersebut diduga sebagai pencuri ban serep.
Dia menodongkan senjata ke arah seorang petugas keamanan yang berjaga di lokasi itu.
Saat ditemui, petugas keamanan tersebut mengaku trauma dan enggan bercerita tentang apa yang terjadi pada Rabu (30/9/2020).
"Semalam kan sudah saya jawab ke polisi. Itu lah. Saya masih trauma ini," ujar petugas keamanan tersebut.
Dengan kalimat pendek-pendek, pria yang bernama Manik itu mengatakan bahwa peristiwa itu terkait pencurian ban serep.
Dia pun telah melaporkan kejadian itu kepada polisi.
"Iya di sini bos. Di sini kejadiannya memang," ujar Manik.(*)