Penanganan Covid
Masih Banyak Warga yang Tak Kenakan Masker, Pj Sekda Pekanbaru : PSBM Masih Utamakan Upaya Persuatif
Laporan dari aparat gabungan terkait pelaksaan PSBM selama dua hari ini. Ia mengakui bahwa tingkat kepatuhan masyarakat masih kurang.
Penulis: Fernando | Editor: CandraDani
TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU- Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) sudah dua hari digelar di empat kecamatan. PSBM berlangsung di Tampan, Bukit Raya, Marpoyan Damai dan Payung Sekaki.
Namun masih saja banyak masyarakat yang kedapatan melanggar.
Banyak dari mereka tidak mengenakan masker saat bepergian.
Aparat gabungan pun terpaksa menjaring oknum masyarakat tersebut.
Banyak dari pelanggar baru mendapat teguran dari aparat yang bertugas.
Pj Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Muhammad Jamil tidak menampik aparat gabungan masih kesulitan memberi pengertian kepada masyarakat. Ia memastikan tim bekerja secara maksimal.
"Sebab kita mengutamakan upaya persuasif, kita ingin memastikan masyarakat tahu saat ini sedang digelar PSBM," terangnya kepada Tribun, Senin (5/10/2020).
Jamil mengaku sudah mendapat laporan dari aparat gabungan terkait pelaksaan PSBM selama dua hari ini. Ia mengakui bahwa tingkat kepatuhan masyarakat masih kurang.
Ada juga masyarakat yang mengaku tidak ingin melanggar lagi. Apalagi sudah mendapat peringatan tegas dari petugas yang melakukan patroli.
Jamil menyebut belum ada rencana mempertegas sanksi bagi pelanggar. Ia menyebut bahwa aparat yang bertugaa dalam PSBM mengedepankan upaya persuasif.
"Kita lakukan upaya persuasif, agar masyarakat bisa memahami bahwa saat ini sedang PSBM," jelasnya.
Jamil juga mengingatkan camat, lurah dan RT/RW ikut serta dalam menyampaikan informasi seputar PSBM. Ia menyebut pemerintah sudah menggelar sosialisasi dua hari sebelum PSBM bergulir serentak di empat kecamatan.
Jamil menyebut bahwa sejumlah pelanggar sudah kena sanksi kerja sosial. Namun itu bagi yang tidak mau mengerti dengan pemberlakuan PSBM.
Aparat gabungan menindak pelanggar sesuai Peraturan Walikota Pekanbaru No.160 tahun 2020 tentang PSBM.
"Kita berupaya agar penindakan terus berjalan, tapi kita menyadari kondisi masyarakat kita," ulasnya.
Ratusan Orang Terjaring di Hari Pertama PSBM
Ratusan pelanggar terjaring aparat gabungan di Kota Pekanbaru pada hari pertama Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM), Sabtu (3/10/2020) malam. P
SBM berlangsung serntak di empat kecamatan yakni Tampan, Marpoyan Damai, Bukit Raya dan Payung Sekaki.
Mereka kedapatan melanggar protokol kesehatan mencegah covid-19.
Banyak dari pelanggar terpaksa ditindak karena tidak memakai masker pada malam pelaksanaan PSBM.
Total jumlah pelanggar yang terjari mencapai 227 orang.
Mereka terjaring dalam PSBM di empat kecamatan.
Tim hunting juga menjaring pelanggar dalam patrolinya di sejumlah ruas.
Pelanggar terbanyak ada di Kecamatan Tampan.
Ada 72 orang pelanggar terjaring. Kebanyakan terkena sanksi lisan.
23 orang terjaring dalam PSBM di Kecamatan Marpoyan Damai. 33 orang terjaring dalam PSBM di Kecamatan Payung Sekaki.
Petugas juga menjaring 26 orang pelanggar dalam PSBM di Kecamatan Bukit Raya. Tim hunting juga menjaring 73 orang dari empat kecamatan.
"Total kita jaring ada 227 pelanggar. Kita jaring karena melanggar protokol kesehatan," jelas Plt Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru, Burhan Gurning, Minggu (4/10/2020).
Dirinya tidak menampik masih ada masyarakat mengaku tidak tahu PSBM sedang digelar. Ia menyayangkan hal itu karena tim sudah optimal dalam melakukan sosialisasi tentang PSBM.
"Maka kita ajak masyarakat proaktif dan respon terhadap PSBM, apalagi ini upaya mencegah penyebaran covid-19," ujarnya.
Tim Satgas Penanganan Covid-19 di Kota Pekanbaru nantinya bakal melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan PSBM. Ia menyebut tim akan melihat perkembangan PSBM beberapa hari ini.
PSBM di empat kecamatan bakal bergulir hingga 14 Oktober 2020 mendatang.
Jadwal Operasional Bus TMP Dikurangi
Jadwal operasional bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) terpaksa mengalami pengurangan terhitung Oktober 2020.
Pengelola menguranginya sebagai antisipasi penyebaran covid-19 di moda transportasi publik tersebut.
Apalagi saat ini diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM). Ada empat kecamatan yang menerapkan PSBM yakni Tampan, Marpoyan Damai, Bukit Raya dan Payung Sekaki.
Informasi Tribunpekanbaru.com, operasional bus TMP berlangsung dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.
Saat normal bus TMP biasanya beroperasi dari pukul 05.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.
Ada pengurangan jadwal sekitar tiga jam dari normal.
Kondisi ini nantinya bakal normal setelah tidak lagi pemberlakuan PSBM.
"Jadi pengurangan jadwal ini karena pemberlakuan PSBM," terang Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Khairunnas, Minggu (4/10/2020).
Menurutnya, pengurangan jadwal operasional ini berlangsung di seluruh koridor. Ia menilai pengurangan jadwal operasional nantinya bakal dievaluasi kembali.
"Kita lihat lagi nanti untuk jam operasional ini, setelah pemberlakuan PSBM," jelasnya.
Khairunnas pun mengajak para penumpang bus TMP untuk tetap menjaga protokol kesehatan mencegah covid-19. Ia mengingatkan agar tidak berkerumun selama di bus TMP.
"Kami juga mengajak masyarakat selalu menggunakan masker," imbaunya.
PB IDI Ingatkan Masyarakat Disiplin Terapkan 3M
Penularan virus corona masih terjadi sehingga menyebabkan kasus kasus Covid-19 terus bertambah.
Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) berharap masyarakat tidak menganggap remeh pandemi Covid-19.
Ketua Tim Protokol dari Tim Mitigasi IDI Eka Ginanjar mengingatkan masyarakat untuk disiplin menerapkan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
"Langkah 3M harus dilaksanakan," kata Eka melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (4/10/2020).
Eka mengatakan, memakai masker harus dilakukan dengan baik dan benar. Sebab, jika tidak, akan menjadi jalur masuk dan keluar virus corona yang menular melalui droplet atau aerosol pada kondisi ruangan dengan sirkulasi yang tidak baik.
Kedua, menjaga jarak lebih dari 1 meter. Masyarakat diminta menghindari kerumunan dan beraktivitas bersama dalam waktu lama dengan sirkulasi udara tertutup, termasuk makan bersama.
Terakhir, mencuci tangan selalu dengan air mengalir dan sabun dengan benar selama 40 sampai 60 detik. Atau, jika tidak ada, dapat diganti dengan penggunaan hand sanitizer berbasis alkohol.
Eka mengatakan, 3M harus dilaksanakan secara masif oleh semua orang tanpa terkecuali. Dengan demikian, penyebaran Covid-19 dapat dikendalikan sehingga jumlah korban dan potensi kerugian dapat ditekan.
"Disiplinkan diri Anda untuk menggunakan masker dan melaksanakan 3M dalam kehidupan sehari-hari seraya mengingatkan keluarga, teman, ataupun rekan kerja dan orang terdekat lainnya untuk menerapkan hal yang sama," kata Eka.
Diberitakan, angka penularan virus corona di Indonesia hingga saat ini belum memperlihatkan tanda-tanda penurunan setelah pandemi berjalan sekitar 7 bulan.
Pemerintah menyatakan bahwa masih terjadi penularan yang menyebabkan kasus Covid-19 terus bertambah hingga Sabtu (3/10/2020).
Bahkan, penambahan pasien Covid-19 dalam sehari masih tinggi, di atas 4.000 orang.
Data pemerintah, pada Sabtu pukul 12.00 WIB, menunjukkan bahwa terdapat 4.007 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Penambahan itu menyebabkan jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air kini berjumlah 299.506 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.
Catatan Redaksi:
Bersama-kita lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat Pesan Ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang)
