Meski Perempuan, Presiden ini Tak Melempem Saat Digertak Jet Tempur China
Taiwan tidak akan "menyerah sedikit pun" dalam mempertahankan tanah air, Presiden Tsai Ing-wen memperingatkan pada Selasa (6/10/2020).
TRIBUNPEKANBARU.COM - Meski perempuan, Presiden Taiwan, Tsai dikenal sebagai presiden paling berani terhadap China.
Bahkan sikap beraninya melebihi para presiden laki-laki negara-negara di Asia yang mengalami masalah dengan China.
Taiwan tidak akan "menyerah sedikit pun" dalam mempertahankan tanah air, Presiden Tsai Ing-wen memperingatkan pada Selasa (6/10/2020).
Pernyataan Tsai itu menyusul peningkatan pengiriman jet tempur tahun ini lebih dari dua kali lipat dibanding tahun lalu sebagai tanggapan terhadap "serangan" China.
China memandang Taiwan yang demokratis sebagai wilayahnya sendiri dan telah berjanji suatu hari akan merebutnya, dengan kekerasan jika perlu.
Jet tempur Taipei terbang untuk menangkal pesawat tempur China lebih dari 4.100 kali tahun ini, atau rata-rata 22 penerbangan per hari. Ini melonjak 129% dibanding sepanjang tahun lalu.
Sementara pengiriman kapal perang lebih dari 7.500 kali, meningkat dari tahun lalu yang kurang dari 6.000, mengacu laporan Kementerian Pertahanan Taiwan kepada parlemen.
"Dihadapkan dengan serangan dan intimidasi komunis China, kami harus menunjukkan keyakinan kami untuk tidak menyerahkan satu inci pun wilayah dan kedaulatan kami," kata Tsai saat mengunjungi sebuah pangkalan Angkatan Udara seperti dikutip Channel News Asia.
Dalam beberapa bulan terakhir, Beijing telah menumpuk tekanan militer lebih dari biasanya, meningkatkan jumlah kapal perang, pembom, dan jet tempur ke zona pertahanan Taiwan.
"Tahun ini, pasukan komunis China sering terlibat dalam aksi dan provokasi militer yang menargetkan kami, untuk menimbulkan tantangan yang lebih berat bagi pertahanan dan keamanan nasional kami," tulis Kementerian Pertahanan Taiwan dalam laporannya kepada parlemen seperti dilansir Channel News Asia.
Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang mengatakan, "gangguan terus-menerus" oleh pesawat tempur dan kapal perang China telah "meningkatkan beban" bagi Taiwan.
Media lokal Taiwan memperkirakan, pengiriman jet tempur Taiwan untuk mencegah pesawat tempur China tahun ini menelan biaya sedikitnya NT$ 4,1 miliar atau sekitar US$ 137 juta.
Berharap Trump sembuh untuk lawan China
Pemerintah Taiwan berharap, Presiden AS Donald Trump segera sembuh dari virus corona sehingga dia dapat terus memimpin dunia dalam melawan "kemarahan" China.
Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara Parlemen Taiwan pada Senin (5/10/2020).
Melansir Reuters, Taiwan beberapa waktu belakangan mendapat tekanan militer yang semakin parah dari China, yang mengklaim pulau itu sebagai wilayah kedaulatannya.
Angkatan udara China sering mengirim serangan mendadak ke Taiwan dalam beberapa pekan terakhir.
Berbicara menjelang perayaan Hari Nasional Taiwan pada hari Sabtu, Ketua parlemen You Si-kun mengatakan dia terkejut mendengar penyakit Trump, dan bahwa dia berharap dia baik-baik saja dan segera sembuh.
“Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk mendoakan dia cepat sembuh, jadi dia bisa terus memimpin dunia agar bebas dalam melawan kemarahan komunis China,” kata You, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Sejak Trump menjabat, hubungan Tiongkok-AS telah anjlok ke titik terendah dalam beberapa dekade, dengan beragam argumen mengenai perdagangan, Hong Kong, Taiwan, dan berbagai masalah lainnya.
Pemerintahan Trump telah menjadikan perlawanan terhadap China sebagai platform kebijakan utama, dan sangat vokal dalam mengkritik catatan hak asasi manusia China, baik di wilayah China paling barat Xinjiang atau Hong Kong yang dikuasai China.
Meski Amerika Serikat seperti kebanyakan negara tidak secara resmi mengakui pemerintah Taiwan, namun negara tersebut adalah pemasok utama senjata dan pendukung internasional terkuat.
Baik Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan Presiden China Xi Jinping telah memberikan harapan terbaik mereka kepada Trump dan istrinya Melania.
(*)
Sumber: Kontan