Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Terungkap Biaya 1 Pasien Positif Covid-19 Turun dari Rp 17 Juta Jadi Rp 7,5 Juta di RSM Pekanbaru

Terungkap bahwa untuk satu pasien Covid-19, yang dirawat di RSM Pekanbaru, mendapatkan biaya penanganan dari Pemko Pekanbaru sebesar Rp 7,5 juta.

Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: Ariestia

"Ada aturan hitung-hitungannya. Nanti berapa yang ditagih, lalu dibayar itu juga ada aturannya. Kami rumah sakit hanya sebagai pelaksana saja," aku David Oloan.

Lebih lanjut disampaikan, untuk pasien Covid-19 yang positif meninggal dunia, RSM Pekanbaru mendapat biaya dari Pemko sebesar Rp 1,6 juta per pasien.

David sangat yakin, tidak ada rumah sakit yang mengubah data (dari negatif menjadi positif).

"Biaya ini sudah komplit, mulai dari membungkus jenazah menggunakan plastik, peti, hingga penguburan. Jadi semuanya diselenggarakan oleh pihak rumah sakit," terangnya. 

--------------------------------------------

Legislator Geram, Insentif Penggali Kubur Covid-19 Belum Dibayar, Nggak Punya Hati!

Anggota DPRD Pekanbaru Viktor Parulian mengaku geram, akibat ulah Satgas Covid-19 Pekanbaru melalui Dinas Perkim, yang belum membayar insentif penggali kubur mayat covid-19, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tengku Mahmud, Palas, Rumbai, Pekanbaru.

Tak tanggung-tanggung, insentif yang belum dibayarkan tersebut selama 6 bulan.

Meski insentif penggali kubur perharinya hanya Rp 200 ribu, namun sangat diharapkan para penggali kubur tersebut.

"Kalau seperti ini kan, nggak benar lagi. Kan sama aja nggak punya hati namanya. Pekerja itu tiap hari gali kubur, capek dan ada aspek sosialnya," tegas Viktor Parulian, Senin (5/10/2020) kepada Tribunpekanbaru.com.

Leading sektor untuk pembayaran insentif penggali kubur covid-19 ini, menjadi tanggung jawab Dinas Perkim Pekanbaru. Alasan Dinas Perkim masih mencari rujukan regulasinya, menurut Babe, panggilan akrab Viktor Parulian, hanya alasan saja.

Sebab, perekrutan tenaga penggali kubur ini dipastikan tidak mendadak dipekerjakan. Namun sudah melalui pembahasan yang panjang, sehingga mereka direkrut.

"Yang kita jadi heran, kalau anggaran untuk seremonial, bisa cepat dicairkan. Apalagi pembelian masker dan sejenisnya, anggaran langsung keluar. Tapi giliran anggaran penggali kubur, seperti dicari-cari alasan," tegasnya.

Anggota DPRD Pekanbaru, Viktor Parulian
Anggota DPRD Pekanbaru, Viktor Parulian (TRIBUN PEKANBARU / SYAFRUDDIN MIROHI)

"Saat kami tanya dalam hearing soal anggaran covid-19 ini, semuanya bilang aman, tak ada masalah. Ini bukti di lapangan ternyata ada," kesal Babe yang juga anggota Komisi I ini.

 Buruh Merespon, Jika RUU Disahkan, BRB Boikot Partai Pendukung RUU Cipta Kerja di Pilkada

 Luna Maya Ngaku Tak Punya Pengalaman Banyak Soal Laki-laki, Soal Pacaran

 Penting, Besok Pelayanan Poliklinik di RSUD Kepulauan Meranti Riau Dibuka Kembali

Pemerintah dalam hal ini Dinas Perkim Pekanbaru, jangan mencari tumbal untuk pembenaran kelalaian kerjanya. Harusnya mereka berpikir, bagaimana dampak penggali kubur covid-19 ini di tengah masyarakat.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved