Kelakuan Bejat Oknum Dokter Kandungan Dibongkar Kamera Istri, Bumil yang Dibius Jadi Korban

TRIBUNPEKANBARU.COM - Banyak wanita hamil atau bumil yang melakukan konsultasi dokter kandungan untuk mengetahui kesehatan janin maupun kesehatan alat reproduksinya.

Uniknya, tak semua dokter kandungan berjenis kelamin perempuan. Bahkan kebanyak berjenis kelamin laki-laki. 

Tak jarang para ibu hamil merasa canggung saat diperiksa oleh dokter kandungan laki-laki. 

Mereka yang kurang nyaman memilih mencari dokter kandungan perempuan meski harus ngantre berjam-jam. 

Seharusnya, kekhawatiran tersebut tak perlu terjadi. 

Sebab, setiap dokter sudah disumpah dalam menjalankan profesinya. 

Dilansir dari eva.vn, namun ada juga dokter kandungan yang melanggar sumpahnya.

Dokter kandungan berjenis kelamin  laki-laki ini bernama  Lin Qin (61). 

Dokter ini ketauan mencabuli seorang bumil yang sedang tak sadarkan diri usai menerima suntik bius. 

Peristiwa keji tersebut terjadi di kliniknya di Kota Taoyuan, Taiwan.

Kebejatan Lin terbongkar oleh istrinya sendiri yang meletakan kamera tersembunyi di kamar kerja Lin.

Dalam rekaman tersebut, oknum dokter kandungan itu tampak menyuntikkan anestesi untuk merangsang persalinan untuk wanita hamil berusia 30 tahun.

Usai bumil tersebut tak sadarkan diri, oknum dokter kandungan itu mulai menjilati alat kelamin wanita hamil ini dan menyetubuhinya. 

Geram dengan ulah suaminya itu, istri Lin segera memberikan videonya kepada polisi. 

Penyelidik mengatakan bahwa selama proses kesalahan tersebut, Lin mengusir semua perawat dan asisten wanita.

Selain itu, ia juga meningkatkan dosis anestesi menjadi 13cc untuk mencegah pasien bangun setengah jalan, sedangkan dosis anjuran adalah 10cc.

Polisi juga menghubungi korban insiden tersebut dan pada saat itu dia mengundang untuk mengetahui bahwa dia telah mengalami pelecehan seksual.

Berbicara kepada media setelah kejadian Lin mengatakan: " Maaf, saya melakukan kesalahan dan saya menyesalinya. Saya akan berkoordinasi dengan lembaga investigasi".

Polisi mengatakan bahwa dengan kejahatannya, Lin bisa menghabiskan hingga 10 tahun penjara.

Pernah dibongkar Hotman

Ternyata, praktik pelecehan terhadap pasien wanita yang dilakukan oleh petugas medis, termasuk dokter pernah terjadi di Indonesia.

Hal ini diungkap oleh pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea pada 2018 silam di Instagram @hotmanparisofficial

Pelakunya pun tidak hanya seorang perawat, tetapi juga dokter, khususnya dokter ahli kandungan (SPOG: Spesialis Obstetri & Ginekologi atau Kebidanan dan Kandungan).

Menurut Hotman Paris, sejumlah wanita telah mengeluhkan perilaku menyimpang dokter kandungan kepada dirinya.

Melalui video yang dia unggah di akun instagramnya sejam lalu, Horman Paris mengatakan, banyak oknum dokter kandungan yang melakukan pelecehan seksual kepada pasiennya.

Bahkan, Hotman sendiri pernah menerima keluhan dari seorang artis wanita yang diperlakukan tidak senonoh oleh dokter kandungan.

"Saya sudah sering dapat keluhan. Seorang artis pernah ngeluh karena dokter kandungannya, waktu memasukkan jarinya ke bagian paling intim, jarinya itu diputar-putar gini seolah-olah melakukan hubungan intim," ujar Hotman sambil memperagakan jari telunjuknya berputar-putar.

Dia menambahkan, tindak dokter itu "Seolah-olah mancing agar si artis itu teransang. Si artis marah dengan mengatakan, it is necessarily dok."

Karena itu, Hotman mengingatkan agar para suami berhati-hati jika istrinya pergi ke dokter kandungan.

"Banyak benar pasien wanita kalau dokter kandungannya ganteng. Maka antar istri ke dokter kandungan atau cari dokter kandungan wanita," ujarnya.

Di akun @hotmanparisofficial tertulis status: hotmanparisofficialYg dimaksud melecehkan secara seksual adalah kejadian perawat laki yg meraba bagian terlarang wanita!

Cuma vidio terpotong atau tdk terekam kata perawat!Bukan oknum dokter kandungan!! Mengenai oknum dr kandungan hanya sebatas oknum tertentu dan vidio ini bersifat bertanya apa sop?

Apa standard operasi operasional cara masukkan jari dokter ke bagian sensitif wanita? Perlu Ikatan Dokter Indonesia IDI menjelaskan ke masyarakat cara yg benar?

Aku ada keluhan dari klien wanita

(*)