Pria Ini Duduk Dekat Gerbang Sekolah Sambil Nelpon, Ternyata Kurir Narkoba, Sindikat Internasional?
Sampai akhirnya, petugas mendapati seseorang gerak-geriknya mencurigakan, dan sedang duduk sambil menelfon di dekat pintu gerbang salah satu sekolah
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Nolpitos Hendri
Narkotika diduga berasal dari bandar asal Malaysia bernama Mr. Busu.

Sementara untuk pengiriman masuk ke Indonesia, dikendalikan Mr. Yasin yang juga berada di Negeri Jiran.
Barang dikirim via transpor laut kepada seseorang berinisial Uj, yang berperan sebagai kurir penerima barang di Dumai.
Dia berhasil ditangkap.
"Modusnya sabu itu disimpan dalam 2 buah speaker.
Dibagi masing-masing 3 kg," kata Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, saat ekspos kasus, Kamis (8/10/2020).
Lanjut Kapolda, Uj selaku kurir, dikendalikan oleh narapidana atas nama Bak, yang berada di Lapas Dumai dan sedang menjalani hukuman 5 tahun kurungan penjara.
Sabu yang dibawa Ujang, akan diserahkan kepada 2 orang kurir lainnya yang berangkat dari Malang, Jawa Timur menuju Dumai, yakni Ad dan Haf.
Kedua kurir asal luar Riau itu, ditangkap di Pekanbaru.
Mereka dikendalikan oleh seorang mahasiswa di Malang, berinisial Sya, yang juga turut dimonitor narapidana berinisial Has, yang ditahan di Lapas Surabaya, dengan hukuman seumur hidup.
"Sementara si Has memperoleh jalur pemesanan barang dari rekannya sesama narapidana berinisial Isk, yang berada di Lapas Surabaya, dengan hukuman seumur hidup.
Dia berkomunikasi dengan Mr. Yasin di Malaysia," ungkap Irjen Agung.
Kapolda memaparkan, dua bandar Mr. Busu dan Mr. Yasin, mafia yang berada di Malaysia, saat ini keberadaannya tengah diburu.
"Terkait ini sudah kita koordinasikan dengan Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri untuk pengembangannya.
Kita sedang lakukan pengejaran terhadap Busu dan Yasin," jelas Agung, yang turut didampingi Kabid Humas Polda Riau, Kombes Sunarto, Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Victor Siagian, dan pejabat utama lainnya.