Pelajar 15 Tahun Naik Supra Standing Ban Depan, Tak Terkendali Tabrak Rush Hingga Ringsek dan Tewas
Awalnya BD mengemudikan motor dengan tidak wajar dari arah Barat atau Jalan Raya Pamekasan-Sumenep, yakni mengangkat ban depannya bak profesional
TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang remaja yang mengemudikan sepeda motornya dengan mengangkat ban depan atau standing bernasib nahas.
Diduga tak mampu mengendalikan sepeda motornya maka ia pun tewas kecelakaan menabrak mobil Toyota Rush.
Akibat kecelakaan maut sungguh mengenaskan.
Kerusakan parah pada bagian depan mobil Rush DK 1301 GO, menjadi bukti kuatnya benturan dalam tabrakan antara mobil dengan sepeda motor di Raya Pamekasan - Sumenep, Rabu (7/10/2020) sore.
• Minta Izin ke Ibu Untuk Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja, Jawaban Mama Mahasiswa ini di Luar Dugaan
• Hingga Malam Massa Masih Bertahan di Depan DPRD Sumbar, Bakar Ban hingga Salat Berjamaah di Jalan
Ringseknya bagian depan Rush yang disopiri Ahmad Mutmaan (23), warga Jalan Elang, Kelurahan Seririt, Singaraja Bali itu, akibat ber tabrakan dengan motor Supra X berplat M 3061 BZ yang dikendarai BD (15), warga Desa Kertagena Laok, Kecamatan Kadur Pamekasan.
BD yang merupakan seorang pelajar, meninggal setelah menabrak Rush di lokasi kejadian, setelah sebelumnya mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi .
Kanit Lakalantas Polres Pamekasan, Ipda Bambang menjelaskan, awalnya BD mengemudikan motor dengan tidak wajar dari arah Barat atau Jalan Raya Pamekasan - Sumenep.
Ia mengemudikan motornya bergaya 'wheelie' atau mengangkat ban depan seperti yang dilakukan pembalap profesional.
• Dibantu Selingkuhannya, Praka MP Bunuh dan Mutilasi Istrinya Sendiri, Kini Hadapi Sidang Militer
• Lupa Matikan Kamera, Beredar Video Mesum Mahasiswi Kupang dengan Pria Saat Kuliah Online
Tetapi saat BD melaju dengan kecepatan tinggi, ban depan motornya mendadak oleng ke kanan dan menabrak Rush yang melaju dari Timur.
Suara benturan terdengar sangat keras, BD sampai terpelanting dari motornya.
"Korban mengalami luka di bagian kepala dan kaki, kemudian meninggal di lokasi kecelakaan," kata Bambang kepada TribunMadura.com.
Kerugian akibat kejadian itu diperkirakan mencapai Rp 5 juta.
Kerusakan parah dialami Rush yang dikemudikan Ahmad, tetapi kondisi motor BD juga hancur hampir tak berbentuk.
Bambang juga mengimbau para pelajar agar tidak melakukan trek-trekan di jalan raya, sebab bisa membahayakan keselamatan diri sendiri.