Ragam Sikap Para Pemimpin Daerah Tanggapi Massa Demo UU Cipta Kerja, Ada yang Omeli Pendemo
Aksi demo tolak UU Cipta Kerja yang dilakukan mahasiswa ini pun mendapat ragam reaksi dari para pemimpin daerah, mulai dari wali kota hingga Gubernur.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Disahkannya Omnibus Law UU Cipta Kerja menuai demo penolakan di mana-mana.
Aksi yang digawangi mahasiswa ini pun berujung ricuh.
Mahasiswa menuntut pemerintah mencabut UU Cipta Kerja.
Aksi demo tolak UU Cipta Kerja yang dilakukan mahasiswa ini pun mendapat ragam reaksi dari para pemimpin daerah, mulai dari wali kota hingga Gubernur.
Berikut sikap dan reaksi para pemimpin daerah yang dirangkum Tribun Pekanbaru.com dari berbagai sumber.
Wali Kota Surabaya ngamuk

Dikutip dari Kompas.com , Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengamuk melihat banyaknya fasilitas umum yang rusak akibat massa demo yang anarki.
Ia mengamuk di hadapan para demonstran yang ditangkap Polisi.
Sebanyak 505 orang pengunjuk rasa ditangkap dari tiga lokasi demonstrasi.
Kemarahannya semakin menjadi-jadi lantaran mengetahui ada demonstran yang berasal dari luar Surabaya, seperti Lamongan dan Madiun.
"Tega sekali kamu, saya setengah mati bangun kota ini, kamu yang hancurin," kata Risma, Kamis (8/10/2020) malam.
Usai memarahi demonstran, Risma memunguti batu dan sampah di Jalan Gubernur Suryo hingga pertigaan Jalan Tunjungan.
Gubernur Kalbar bersama massa tolak UU Cipta Kerja

Dikutip dari Kompas.com, berbeda dari Risma, Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji justru lantang menolak UU yang juga disebut Omnibus Law itu.
Ia berdiri bersama ratusan massa yang teridiri dari mahasiswa dan elemen massa lainnya saat demo tolak Cipta Kerja pada Jumat umat (9/10/2020) di depan Kantor Gubernur Kalbar di Jalan Ahmad Yani, Pontianak.