Cara Hilangkan Bau Jengkol Sebelum Dimasak, Bikin Tak Khawatir Lagi Makan Jengkol
Mungkin tidak bisa sepenuhnya hilang.Tapi paling tidak bisa diminimalisir. Karena, kenikmatan jengkol ada pada aromanya,
TRIBUNPEKANBARU.COM – Meski memiliki bau yang tidak enak, banyak orang yang suka makan jengkol.
Namun, beberapa orang memilih untuk tidak makan karena takut baunya mengganggu pekerjaan.
Biar bisa bebas makan jengkol, hilangkan saja aromanya yang aduhai.
Mungkin tidak bisa sepenuhnya hilang.Tapi paling tidak bisa diminimalisir.
Karena, kenikmatan jengkol ada pada aromanya, jadi sayang kan kalau dihilangkan semua.
Yuk, kita kulik cara menghilangkan bau jengkol berikut ini,
1. Bakar jengkol
Membangkar jengkol bisa menghilangkan baunya, lo.
Caranya, bakar jengkol bersama kulitnya sampai kulitnya kering dan sedikit terkelupas.
Setelah itu kupas kulitnya dan masak seperti biasa.

2. Gunakan abu gosok
Rebus jengkol di dalam air yang diberi sedikit abu gosok sampai agak lunak.
Tiriskan jengkol dan cuci bersih untuk menghilangkan serpihan abu gosok yang mungkin melekat pada jengkol.
Setelah bersih, jengkol siap dimasak.
3. Rendam dalam air kapur sirih
Cukup rendam jengkol dalam air kapur sirih selama semalaman.
Setelah itu tinggal tiriskan dan rebus jengkol seperti biasanya.
4. Manfaatkan daun salam dan daun jeruk
Sebelum diolah, rebus dulu jengkol dengan daun salam, daun jeruk ataupun keduanya.
Daun aromatik ini bisa mengurangi aroma jengkol dan membuatnya lebih harum.
Nah, bagiamana?
Sudah banyak cara yang bisa dicoba kan?
Kalau sudah begini, kita tidak perlu ragu lagi memasak jengkol di rumah.
Ayo, segera ke pasar dan beli jengkol mumpung harganya sedang murah. (Sajian Sedap)
Bahaya Terlalu Sering Mengkonsumsi Jengkol, Hindari Memakannya Ketika Perut Kosong
Rasa yang khas jengkol cocok sebagai menu hidangan ketika makan.
Namun jengkol dikenal memiliki bau yang menyengat dan meninggalkan bekas yang susah hilang.
Dalam jengkol terkandung karbohidrat mentah sekitar 26 persen dan 1.8 gram lemak yang diperkaya oleh vitamin A dan B serta pangan, fosfor, kalsium, dan zat besi.
Biasanya jengkol diolah dan dikonsumsi dalam bentuk emping, semur, balado rendang ataupun lalapan mentah.
Di dalam jengkol terkandung senyawa aktif yang berisiko menimbulkan keracunan yaitu asam jengkolat.
Asam jengkolat mengandung unsur sulfur, peran sulfur ini yang membuat jengkol memiliki bau khas menyengat tidak sedap.
Jika Anda penikmat jengkol dan memiliki kondisi asam lambung tinggi maka akan berisiko mengalami keracunan.
Dilansir dari hellosehat, asam jengkolat yang memiliki sifat sukar larut dalam air akan mengkristal dalam konsentrasi asam lambung yang tinggi.
Kristal bisa menyebabkan penyumbatan pada saluran kencing dan juga dalam ginjal, sehingga pada kasus tertentu yang parah, terlalu banyak makan jengkol bisa menyebabkan kerusakan ginjal.
Maka asam jengkolat dikatakan bersifat racun untuk ginjal.
Mengonsumsi jengkol bisa meninggalkan jejak bau pada napas, mulut dan urin.
Keluhan yang dirasakan ketika keracunan jengkol yaitu mual-muntah, nyeri pinggang, nyeri perut yang disertai muntah, duisursia atau gangguan berkemih, serangan kolik dan nyeri saat berkemih dan hematuria atau darah di dalam urin.
Saat gejala berkelanjutan, keracunan asam jengkolat bisa menyebabkan gagal ginjal akut.
Ditandai dengan fase pengeluaran urin yang sedikit hingga tidak bisa keluar dan diikuti fase pengeluaran jumlah urin yang sangat banyak pada periode tertentu.
Oleh sebab itu jika Anda penikmat jengkol, hindari mengonsumsinya ketika perut benar-benar dalam keadaan kosong.
Hindari juga makan/minum yang bersifat asam dan makan jengkol dalam keadaan mentah.
(Arin/TribunJualBeli)