Kata Menlu Kualitas Vaksin Bio Farma Diakui Internasional, Terus Kenapa Masih Niat Beli dari LN?
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, kualitas dan kuantitas produksi vaksin Covid-19 oleh PT Bio Farma sudah diakui secara internasional.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, kualitas dan kuantitas produksi vaksin Covid-19 oleh PT Bio Farma sudah diakui secara internasional.
Sebab, Bio Farma mendapat penilaian yang baik dari peninjauan yang dilakukan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).
"CEO CEPI menyampaikan bahwa hasil due diligence (peninjauan) terhadap Bio Farma menunjukkan hasil yang sangat baik," kata Retno dalam konferensi pers virtual di tengah lawatannya ke Inggris, Rabu (14/10/2020).
"Oleh karena itu, CEPI siap melakukan kerja sama dengan Bio Farma. Hasil baik due diligence ini juga merupakan pengakuan terhadap kapasitas dan kualitas yang dimiliki Bio Farma untuk manufacturing vaksin," ucap Retno.
Baca juga: GAWAT, Ternyata Vaksin Covid-19 yang Dipesan Indonesia Belum Teruji, Buat Rakyat Kok Coba-coba?
Baca juga: UPDATE Vaksin Covid-19: Bio Farma Pastikan Harga Vaksin Berkisar Rp 100 Ribu
Baca juga: DP Rp 36,7 Triliun Sudah Disiapkan, Tiga Menteri Jemput 100 Juta Vaksin Covid-19
Karena kualitas dan kuantitasnya sudah diakui, Retno mengatakan, Indonesia melalui Bio Farma juga akan berkontribusi dalam penyediaan akses vaksin yang setara kepada seluruh warga dunia.
Sebagai bentuk komitmen terhadap upaya menjamin akses setara terhadap vaksin yang aman dan dengan harga terjangkau, Indonesia telah menyampaikan keinginannya untuk menjadi bagian dari CEPI Investors Council.
"Besaran kontribusi Indonesia terhadap CEPI akan dibahas lebih lanjut," lanjut Retno.
Sebelumnya CEPI melakukan peninjauan terhadap kapabilitas dan kapasitas Bio Farma dalam memproduksi vaksin Covid-19.
Dalam peninjauan tersebut CEPI memeriksa kualitas dan sistem produksi vaksin Bio Farma, sistem analisis laboratorium, hingga sistem teknologi informasi di Bio Farma dalam produksi vaksin.
Pemerintah pun berencana mendatangkan ahli dari Eropa untuk meningkatkan kapasitas produksi vaksin Covid-19.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi vaksin perusahaan medis pelat merah, Bio Farma, yang tadinya 100 juta dosis menjadi 250 juta dosis dalam setahun.
Baca juga: UPDATE Vaksin Covid-19: Komisi Fatwa MUI Terbang ke China, Cek Kehalalan Vaksin
Baca juga: Menteri Terawan akan Terbang ke China untuk Cek Vaksin Covid-19 yang akan Digunakan Indonesia
Baca juga: Vaksin Covid-19 Impor Diperkirakan Masuk ke Indonesia Akhir Tahun, Inilah Mereka yang Jadi Prioritas
Jubir Satgas Jawab Kritikan Vaksi yang Dibeli dari LN
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjawab kritikan soal efektivitas vaksin Covid-19 yang dibeli pemerintah dari luar negeri.
Menurut Wiku, sejauh ini belum ada laporan terkait efek samping yang diterima oleh relawan uji klinis vaksin.
"Sejauh ini belum ada laporan terkait efek samping yang diterima oleh relawan uji klinis vaksin," ujar Wiku saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (14/10/2020).