PETAKA Jebakan Tikus, Ayah, Ibu dan Dua Anak Meregang Nyawa Tersengat Saat Siram Cabe di Ladang
Peristiwa tragis tersebut berawal saat Parno dan istrinya beserta satu anaknya, Jayadi menyiram tanaman cabe hingga larut malam
Saat ditelusuri, listri yang digunakan untuk jebakan listrik tersebut bukan berasal dari genset tapi dari tiang listrik bertegangan tinggi.
Di lokasi kejadian polisi juga menemukan tiang listrik yang terbuat dari bambu dalam kondisi roboh.
Diduga kuat, korban lupa jika di bambu yang roboh tersebut ada kabel yang masih teraliri listrik.
"Empat korban dipastikan meninggal karena tersengat listrik jebakan tikus, karena ada kabel yang melilit tubuh korban," kata Kapolsek Kanor Iptu Hadi Waluyo saat dihubungi, Senin.
Ia menduga Reswati tewas saat hendak menolong suami dan dua anaknya.
"Diperkirakan saat itu istrinya hendak menolongnya, tetapi korban justru ikut tersengat aliran listrik juga,” kata Hadi.
Hadi mengimbau warga agar berhati-hati dan waspada dalam menggunakan aliran listrik untuk mengusir hama tikus di persawahan.
"Mohon dipastikan kabel terpasang di tempat yang aman dan tidak berbahaya bagi masyarakat maupun dirinya sendiri," ucap dia.
Di Ngawi, 24 Korban Tewas Tersengat Jebakan Tikus

Sementara itu di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mulai awal tahun 2020 hingga September 2020, tercatat ada 24 korban tewas tersengat listrik dari jebatan tikus.
Dari 24 korban, sebanyak 20 orang adalah petani yang memasang jebakan tikus beraliran listrik.
Sementara empat korban meninggal adalah warga yang tidak tahu ada jebakan tikus.
“Dari (awal) tahun 2020 hingga bulan September tercatat ada 24 kasus dengan korban jiwa 24 orang,” ujar Kasatreskrim Polres Ngawi AKP I Gusti Agung Ananta Pratama di Mapolres Ngawi, Jumat (2/10/2020).
Korban terakhir adalah seorang pengendara motor yang tewas tersengat jebakan tikus saat kecelakaan dan jatuh di area sawah.
Saat dievakuasi, korban mengalami luka bakar cukup parah.