Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Wanita Pewaris Perusahaan Bisnis Fashion Ini, Tewas di Korea Selatan Saat Operasi Payudara

Polisi Korea Selatan mengatakan kepada stasiun TV lokal MBC pekan lalu, bahwa kematian Bonnie bisa jadi disebabkan kelalaian staf medis.

(Daily Mail)
Bonnie Evita Law menghembuskan nafas terakhirnya di usia 34 saat menjalani operasi di Korea Selatan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang tokoh mode dan fashion sekaligus pewaris merek Bossini di Hong Kong meninggal dunia di tengah prosedur operasi.

Diduga dia meninggal tepat saat menjalani sedot lemak dan pembesaran payudara.

Dilansir Daily Mail, polisi mengatakan bahwa prosedur operasi itu ilegal dan dilakukan oleh dokter tanpa sertifikat. 

Bonnie Evita Law merupakan cucu dari sosok yang membangun industri mode senilai milyaran dolar di Hong Kong.

Bonnie menghembuskan nafas terakhirnya di usia 34 saat menjalani operasi di Korea Selatan.

Operasi tersebut dikabarkan menjadi salah satu rangkaian perayaan ulang tahun Bonnie ke-35.

Polisi Korea Selatan mengatakan kepada stasiun TV lokal MBC pekan lalu, bahwa kematian Bonnie bisa jadi disebabkan kelalaian staf medis.

Baca juga: Soal Aksi Tolak UU Cipta Kerja FPI & PA 212, Organisasi Buruh KSPI Tak Tahu Latar Belakangnya

Baca juga: 21 Puskesmas di Kota Pekanbaru Layani Pasien Positif Covid-19 dengan Gejala Ringan dan OTG

Baca juga: Pengacara Jerinx Ungkap Fakta Baru: Surat Aduan Diketikin Polisi & Pelapor Hanya Tanda Tangan

Kemungkinan besar kematiannya disebabkan obat anestesi yang diinjeksi selama operasi.

Polisi menambahkan bahwa klinik tersebut tidak memeriksa obat-obatan yang digunakan sebelum operasi.

Polisi juga mengklaim klinik itu tidak meminta Bonnie tanda tangan surat persetujuan resmi untuk operasi.

Selain itu, dokter yang mengoperasi wanita itu tidak memiliki sertifikat.

Bahkan tidak ada ahli anestesi khusus di dalam klinik.

bdbvbc
Bonnie Evita Law menghembuskan nafas terakhirnya di usia 34 saat menjalani operasi di Korea Selatan. (Daily Mail)

Baca juga: Habib Rizieq Shihab Pulang ke Indonesia, FPI: Untuk Memimpin Revolusi Selamatkan NKRI

Baca juga: Ronaldo Positif Covid-19 Usai Berlaga Lawan Prancis di UEFA Nations League, Apa Kata Kekasih Seksi?

Investigasi awal menujukkan bahwa agensi yang mengatur jadwal operasi Bonnie belum terdaftar dan ilegal.

Polisi mengatakan kepada MBC, mereka berencana mengajukan tuntutan kepada pihak terkait kematian Bonnie.

Cucu pemilik merek Bossini ini mengalami koma di klinik di distrik Gangnam itu.

Wanita 30 tahunan tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat, dan dinyatakan meninggal sebagaimana dikabarkan SCMP Maret lalu.

Selama 10 tahun, Bonnie meninggalkan suami dan anaknya yang masih berusia 7 tahun.

"Kematiannya sangat disayangkan, tidak perlu, dan melanggar hukum."

Baca juga: Habib Rizieq Shihab Pulang ke Indonesia, FPI: Untuk Memimpin Revolusi Selamatkan NKRI

Baca juga: China Berekasi Keras Saat Dapat Info Amerika Jual Senjata Canggih ke Taiwan, Desak Hentikan

Baca juga: Kasus Covid-19 Merebak Lagi, Malaysia Kembali Terapkan Lockdown Kendalikan Penularan Virus Corona

"Itu semata-mata karena kelalaian, keserakahan, dan ketidakmampuan mereka," kata suami Bonnie, Danny Chi.

Menurut media lokal, Chi awalnya berencana menuntut klinik tersebut karena kehilangan pendapatan tahunan yang substansial.

Sekaligus warisan masa depan yang akan dia manfaatkan melalui istrinya.

Namun akhirnya dia mencabut tuntutan tersebut.

Lahir dari keluarga pebisnis kaya di Hong Kong, Bonnie adalah cucu dari Law Ting-pong.

Sosok taipan tekstil dan pendiri Bossini, merek fesyen terkenal.

Keluarga Law adalah keluarga terkaya ke-31 di Asia pada tahun 2017, dengan kekayaan bersih gabungan $7,8 miliar (Rp 115 triliun dengan kurs saat ini) menurut Forbes.

Bonnie meninggalkan saudara laki-laki dan perempuannya.

Adiknya, Queenie Rosita Law, diculik dengan uang tebusan HK $28 juta pada tahun 2015 dan disimpan di gua selama empat hari sebelum dibebaskan.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pewaris Bisnis Fashion di Hong Kong Tewas saat Operasi Payudara, Polisi Menyebut Kliniknya Ilegal

https://www.tribunnews.com/internasional/2020/10/14/pewaris-bisnis-fashion-di-hong-kong-tewas-saat-operasi-payudara-polisi-menyebut-kliniknya-ilegal?page=all

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved