Inilah Indonesia, Aksi Demo Tolak UU Cipta Kerja Pun Diwarnai Pertandingan Catur Sampai Joget Tiktok
Demo mahasiswa malah berlangsung tak biasa. Yakni antara polisi dan mahasiswa malah asik main catur, dan mahasiswa joget Tiktok
TRIBUNPEKANBARU.COM - Demo tolak UU Cipta Kerja, tidak melulu berjalan dengan kekerasan antara aparat kepolisian dan mahasiswa.
Bahkan di beberapa daerah, demo mahasiswa diwarnai dengan aksi lucu dan unik.
Bahkan, tak sedikit orang merasa terhibur karena tak menyangka kejadian unik itu bisa terjadi di waktu demo.
Ya, bukan di Indonesia namanya kalau tak ada aksi unik pada suatu momen.
Seperti pada kisah berikut ini. Demo mahasiswa malah berlangsung tak biasa. Yakni antara polisi dan mahasiswa malah asik main catur.
Berikut cerita unik itu.
Salah satunya adalah aksi 'santuy' mahasiswa di Lampung yang tantang aparat untuk bermain catur, Rabu (14/10/2020).
Melansir Kompas.com, belasan mahasiswa tampak duduk dan di hadapannya tergelar papan catur yang diletakkan di jalan.
Seorang mahasiswa tengah duduk menghadap Kabag Ops Polresta Bandar Lampung, Kompol Arif Rahman Hakim Rambe.
Sementara beberapa polisi yang berjaga di sekitar sesekali menyerukan dan menyarankan langkah bidak yang dimainkan sang komandan.
Diketahui para mahasiswa yang membawa papan catur itu adalah perkumpulan catur dari Institut Teknologi Sumatera (Itera), Lampung.
Ketua Itera Chess Club, Fahmi Hamdi, mengatakan dia dan beberapa anggota klub sengaja membawa papan catur saat demonstrasi menolak omnibus law tersebut.
"Sambil aksi, agar 'santuy' enggak panas, kami bawa catur sambil ikut aksi," kata Fahmi di lokasi, Rabu (14/10/2020), dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, catur bisa meredakan emosi lantaran otak terus diajak berpikir.
"Ternyata banyak lawan tanding bagus di sini," tuturnya.
Fahmi menambahkan, permainan catur Itera Chess Club itu juga dimaksudkan untuk menggalang dana bagi mahasiswa yang menjadi korban kerusuhan beberapa waktu lalu.
Aksi Joget TikTok Mahasiswi Saat Demo UU Cipta Kerja Viral dan Tuai Kontoversi
Mahasiswa peserta demo tolak UU Cipta Kerja memang menyuguhkan hal-hal yang unik dan menarik.
Jika tadi tantang polisi catur, beberapa waktu yang lalu beredar video sekelompok mahasiswi joget TikTok di tengah aksi.
Video itu dibagikan di Twitter oleh akun @casual_lly, Kamis (8/10/2020).
Pada video tersebut, tampak lima mahasiswi berjaket almamater warna oranye berjoget ala TikTok.
Sambil mengenakan masker, kelima mahasiswi itu berjoget luwes di tengah kerumunan massa.
Tidak hanya menari, mereka juga menyuarakan protesnya dengan beberapa kali menyebut kata DPR.
Hingga artikel ini dibuat, video yang dibagikan @casual_lly itu telah dibagikan lebih dari 7 ribu kali dan disukai sebanyak 25 ribu pengguna.

Berdasarkan keterangan dalam videonya, diketahui video tersebut berasal dari akun TikTok @magfiratulm.
Namun, berdasarkan pantauan TribunStyle.com, Jumat (9/10/2020), akun tersebut sudah tidak ditemukan.
Tuai Kontroversi
Video joget TikTok di tengah aksi itu pun sontak menuai berbagai reaksi dari para penghuni jagat Twitter.
Beberapa warganet melontarkan kritik serta kecaman terhadap aksi para mahasiswi itu.
"Ih ya Allah mending di rumah neng nyapu, nyuci, dibanding caper ditonton orang banyak.
Gue lebih suka cewek yang di depan speakup dengan tujuan utama, bukan goyangan lu teteh teteh jago," tulis akun @gaksukajajan.
Banyak yang menilai bahwa aksi itu tak sesuai substansi, malahan hanya sekadar konten.
"Jadi bunda inilah pentingnya edukasi kalo ikut aksi itu harus sesuai substansi bukan malah buat bahan ngonten," tulis @hafidherl.
"Jaman dulu demo itu supaya pengen bener suaranya didengar, mangkanya Suharto runtuh.
Sekarang yang ikutan demo berlomba untuk viral, nyari bahan postingan, menjual iba bahwa kami cinta bangsa dan negara, pas ditanya apa masalahnya, belepotan mulutnya," ungkap @Slowdive_in.
Namun, sebagian warganet mengapresiasi aksi joget TikTok para mahasiswi itu.
Menurut mereka itu lebih baik daripada duduk diam di situasi genting atau malah merusak fasilitas umum.
"Tapi menurut gue ini lebih baik dibanding hanya duduk diam di saat situasi genting seperti ini," tulis @cangqybar.
"Better joget sih dari pada ngerusak fasilitas.
Seenggaknya dia udah berpartisipasi menyuarakan suara rakyat dan juga udah berani maju ditengah pandemi ini, masalah malu engganya ya terserah ke mereka toh mereka yang ngejalanin," ungkap @beemybeibi.
Berlangsung di Makassar
Melansir TribunTimur, diketahui kelima wanita itu merupakan mahasiswi program studi Seni Tari Universitas Negeri Makassar (UNM).
Sementara aksi unjuk rasa berlangsung di depan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar.
Wulan, salah satu dari kelima mahasiswi itu mengatakan ia ikut turun ke jalan karena ingin memperjuangkan nasib kaum buruh.
Selama ini Wulan yang beraktivitas dalam kegiatan-kegiatan seni tari, merasa terpanggil untuk menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Bantuk Ekspresi Kekecewaan terhadap Wakil Rakyat
Menurutnya, video TikTok itu dibuat sebagai bentuk ekspresi kekecewaan terhadap wakil rakyat.
"Kalau anak tari sudah turun ke jalan, artinya Indonesia gawat darurat.
Yang kita demo bukan dewan perwakilan rakyat, tapi Dewan Pengkhianat Rakyat," kata Wulan dikutip dari TribunTimur.
Lebih lanjut, ia menyesalkan respon sejumlah warganet atas video joget TikTok yang viral itu.
Padahal, Wulan dan kawan-kawan turun ke jalan demi memperjuangkan nasib kaum buruh.
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh, Kompas.com/Tri Purna Jaya)
Sumber Kompas https://regional.kompas.com/read/2020/10/14/16120711/demo-santuy-di-lampung-pedemo-tantang-polisi-main-catur dan Tribunstyle