Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sebut Warga Degil, Gubri Syamsuar Juga Degil, Bikin Kerumunan Massa dan Peluk Anak-anak Tanpa Masker

Gubernur Riau Syamsuar membuat kerumunan massa saat ia meresmikan untuk kedua kalinya pasar Seri Kualo, kecamatan Sungai Apit, kabupaten Siak

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Mayonal Putra
Sebut Warga Degil, Gubri Syamsuar Juga Degil, Bikin Kerumunan Massa dan Peluk Anak-anak Tanpa Masker. Foto: Gubernur Riau Syamsuar peluk anak-anak tanpa masker 

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Mulutmu harimaumu yang akan menerkam kepalamu sendiri, pepatah itulah yang cocok menggambarkan apa yang dilakukan Gubernur Riau Syamsuar.

Menagpa tidak, beberapa waktu lalu ia menyebut warga yang berkeliaran dan bikin kerumunan massa serta langgar protokol kesehatan adalah degil, ternyata ia juga melakukan hal yang sama, degil jugakah?

Gubernur Riau Syamsuar membuat kerumunan massa saat ia meresmikan untuk kedua kalinya pasar Seri Kualo, kecamatan Sungai Apit, kabupaten Siak, Kamis (15/10/2020).

Padahal, pasar itu sudah pernah diresmikan pada 17 Februari 2018 lalu, kala ia masih menjabat bupati Siak.

Acara yang dilaksanakan Syamsuar ini juga menyebabkan kerumunan orang, termasuk anak-anak.

Bahkan fotonya memeluk anak-anak yang tidak memamai masker saat peresmian itu beredar luas dan menjadi perbincangan publik.

Di lokasi, Syamsuar mengaku tidak ingat lagi apakah sudah pernah meresmikan pasar itu atau belum.

Namun saat tiba di pasar itu, ia juga melihat ada prasasti peresmiannya pada 7 Februari.

Bahkan pada prasasti itu ia sendiri yang menandatanganinya.

"Kami tidak ingat apakah sudah diresmikan atau belum.

Jika melihat prasastinya ini sudah diresmikan bersamaan dengan leresmian ladar Perawang sekitar 3 tahun lalu," kata Syamsuar.

Syamsuar beralasan, ia datang kembali sebagai gubernur Riau untuk meresmikan pasar itu karena dulu tidak sempat hadir.

Dulu, hanya menandatangani prasasti saja.

Selain itu ia juga beralasan diminta masyarakat untuk meresmikannya kembali.

Pada kegiatan itu, sebagian besar memang menggunakan masker.

Tetapi kerumunan orang tidak sepenuhnya dapat dihindari.

Syamsuar mencoba ramah dengan anak-anak yang hadir di pasar itu.

Ia bertanya kepada anak-anak itu, apakah kenal dengan dirinya.

Secara lugas, anak-anak itu pun menjawab kalau Syamsuar adalalah seorang bupati Siak.

Lucunya, anak-anak itu menyangka Syamsuar adalah Alfedri yang menjabat bupati Siak.

Syamsuar hanya tersenyum kemudian berfoto bersama anak-anak tersebut.

Kegiatan itu juga mendapat prokontra di tengah masyarakat.

Sebab, masyarakat Sungai Apit secara umum sudah mengetahui padar itu sudah diresmikan sejak 3 tahun lalu.

Kenapa pada masa Pandemi Covid 19 dan pasa mada Pilkada ini Syamsuar membuat peresmian lagi.

Padahal Gubri Syamsuar baru mengeluarkan maklumat pada 15 Oktober 2020 kemarin, tentang kepatuhan tentang kebijakan pemerintah daerah dalam penanganan Covid 19.

Di dalam Maklumat nomor 248/ MAK/ 2020 itu, gubernur meminta masyarakat mematuhi penerapan protokol kesehatan dengan melaksanakan 4 M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir dan menghindari kerumunan).

Gubernur juga meminta untuk tidak melakukan aktifitas bersama-sama/ mengumpulkan massa/berkumpul dalam jumlah melebihi 5 orang dan tentang pengaturan kampanye Pilkada yang dibolehkan hanya untuk 50 orang.

Pada kegiatan Syamsuar di Sungai Apit itu juga masih terjadi kerumunan.

Sebab, rombongan gubernur itu juga banyak dan makan siang mereka sama sekali tidak terlalu berjarak.

Pada kegiatan itu hadir Pjs Bupati Siak Indra Agus Lukman, Kapolres Siak AKBP Doddy F Sanjaya, Kepala Kejari Siak Aliansyah, Camat Sungai Apit Wahyudi, kepala Disperindag Siak Wan Ibrahim dan sejumlah staf.

Gubernur Riau Syamsuar Sebut Warga Degil dan Teking

Gara-gara Riau berada pada peringkat 3 nasional dalam penambahan kasus Positif Covid-19, Gubernur Riau Syamsuar emosi.

Penambahan pasien Positif Covid-19 di Riau, Rabu (30/9/2020) mencatat rekor baru sepanjang Pandemi Covid-19 masuk ke Riau.

Penambahan kasus Positif Covid-19 hari ini mencapai 352 kasus.

Riau bahkan berada di posisi ketiga nasional setelah DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Menyikapi lonjakan kasus Covid-19 tersebut, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Rabu (30/9/2020) kembali mengingatkan masyarakat Riau agar mematuhi protokol kesehatan.

Sebab saat ini banyak dari masyarakat yang abai dan membandel terhadap protokol kesehatan, padahal penambahan kasus Covid-19 di Riau terus melonjak.

Gubri Syamsuar menyebut, di lapangan masih banyak ditemukan masyarakat yang tidak memakai masker, tidak menjaga jarak, dan tidak menjaga kebersihan dengan mencuci tangan.

Gubernur Riau Syamsuar Emosi, Sebut Warga Degil dan Teking, Ini Gara-garanya
Gubernur Riau Syamsuar Emosi, Sebut Warga Degil dan Teking, Ini Gara-garanya (Tribun Pekanbaru/Ilustrasi/Nolpitos Hendri)

Gubri menegaskan, sejauh ini pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten kota sudah melakukan upaya pencegahan.

Mulai dari melakukan sosialisasi, edukasi hingga pembagian masker secara gratis.

Termasuk pelaksanaan Pembatasan sosial bersakal mikro (PSBM) yang sudah dijalankan di beberapa wilayah.

Namun tetap saja masyarakat tidak patuh, sehingga menyebabkan kasus positif masih terus meningkat.

“Jadi PSBM itu bukan tak nampak, tapi nampak. Cuman kalau degil dan teking macam mano lah.

Artinya saya juga mengikuti perkembangan apa yang telah dikerjakan Satpol PP dengan pihak kepolisian dan juga TNI, tapi juga masih ada masyarakat kita yang tidak ambil peduli masalah itu,” kata Gubri.

Untuk itu, pihaknya akan terus mengkampanyekan kepada masyarakat agara patuh menjalankan protokol kesehatan.

"Kita kan sering juga masih melihat saudara kita tak pakai masker, saya juga kemarin di Jalan Sukaramai itu ada yang jual-jual tepi jalan banyak yang tidak pakai masker.

Saya rasa ini bukan penegakan lagi, sudah ditegakkan juga masih ada juga,” ujar Gubri.

Selain itu, pihaknya meminta Kabupaten Kota yang masih zona merah menerapkan PSBM.

Seperti yang diterapkan Pemko Pekanbaru dengan menambah 3 Kecamatan, Kecamatan Tenayan Raya, Bukit Raya dan Marpoyan Damai, untuk menjalankan PSBM.

“Secara terbuka sajalah, secara nasional juga seperti ini, ini faktor disiplin saja, kalau disiplin kita insya Allah selamat," katanya.

Seperti diketahui, penambahan pasien Positif Covid-19 di Provinsi Riau, Rabu (30/9/2020) mencapai 352 kasus.

Angka ini merupakan rekor terbanyak sejauh ini sepanjang wabah Covid-19 masuk di Riau.

Sebelumnya, rekor tambahan kasus covid-19 di Riau terbanyak sempai mencapai 303 orang Sabtu (19/9/20) lalu.

Dengan adanya penambahan 352 kasus pasien Positif Covid-19 tersebut, maka total kasus Covid-19 di Riau secara kumulatif mencapai 7.623 orang.

Tidak hanya memecahkan rekor, penambahan kasus hari ini juga menempatkan Riau berada diposisi ketiga terbanyak penambahan pasien Covid-19 di Indonesia.

Setelah, DKI Jakarta 1.159 kasus dan Jawa Barat 446 kasus.

Sementara luar pulau jawa, Riau menduduki peringkat pertama penambahan pasien Positif Covid-19.

Di Sumatera Selatan 110 kasus, Sumatera Utara 102 kasus Sumatera Barat 101 kasus, Aceh 83 kasus, Kepulauan Riau 34 kasus, Bengkulu 28 kasus, Jambi 23 kasus, Lampung 19 kasus, Bangka Belitung 14 kasus.

Kemudian untuk pasien terkonfirmasi Covid-19 di Riau dinyatakan sembuh berjumlah 246 orang.

Sementara angka komulatif pasien sembuh berjumlah 3.849 orang.

Terdapat juga kabar duka pasien Covid-19 di Riau meninggal karena Covid-19 hari ini berjumlah 8 orang.

Total sudah mencapai 159 orang.

Bertambahnya kasus Positif Covid-19 di Riau, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir kembali mengimbau kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.

Diantaranya adalah dengan menggunakan masker saat keluar rumah dan ditempat kerja, kemudian rajin mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir serta menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.

"Mari sama-sama kita mencegah penularan Covid19 dengan mematuhi protokol kesehatan yang harus diikuti baik, masyarakat harus disiplin," katanya.

Mimi menjelaskan, kasus terkonfirmasi positif Covid19 sudah ada di setiap kabupaten/kota di Riau.

Oleh sebab itu, masyarakat diminta untuk selalu waspada dan menjaga jarak.

Selain itu, Mimi juga mengingatkan agar setiap kegiatan baik itu kegiatan ekonomi harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat termasuk kegiatan rapat dan pertemuan lainnya.

Pihaknya berharap, dengan taatnya masyarakat mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan diharapkan mampu menekan angka penyebaran virus korona.

"Itu bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid19," ujarnya.

Pertama di Riau, Pasien Positif Covid-19 Murni Meninggal karena Virus Corona Tanpa Penyakit Bawaan

Perkembangan Covid-19 di kota Dumai, mulai memprihatinkan, tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai, menemukan adanya klaster penyebaran Covid-19 baru di Kota yang berasal dari Rutan Kelas II B Dumai.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai, dr Syaiful mengungkapkan, bahwa di Dumai, telah ditemukan klaster baru berasal dari Rutan Dumai.

Ia menambahkan, hingga Rabu (30/9/2020), sudah 29 warga binaan yang terpapar dan dua petugas Rutan juga ikut terpapar Covid-19.

"Kalau kita lihat, angka ini bisa terus bertambah karena hasil swab hari ini baru di rekap sore," katanya, Rabu (30/9/2020).

‎Syaiful menerangkan, dari klaster Rutan Dumai ini, ada satu warga binaan meninggal dunia akibat Covid-19 dan pasien tersebut tidak memiliki riwayat penyakit penyerta.

"Jadi ini pertama kali pasien Positif Covid-19 meninggal murni karena virus corona, pasien perempuan dengan umur dibawah 40 tahun," imbuhnya.

Lebihlanjutdijelaskanya, munculnya klaster baru tersebut memang menjadi perhatian khusus pihaknya karena memang di Rutan Dumai warga binaan mencapai 1000 lebih, tentunya mereka berpotensi terpapar.

Pertama di Riau, Pasien Positif Covid-19 Murni Meninggal Dunia karena Virus Corona Tanpa Penyakit Bawaan
Pertama di Riau, Pasien Positif Covid-19 Murni Meninggal Dunia karena Virus Corona Tanpa Penyakit Bawaan (Tribunpekanbaru.com)

Ia mengatakan warga binaan yang terpapar virus corona itu berasal dari blok E dan F.

Jadi mereka yang terpapar saat ini masih di rutan, karena tidak memiliki gejala, mereka di tempatkan di blok tersendiri.

Diakuinya, ‎saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Rutan Dumai untuk melakukan langkah antisipasi dan tracing kontak.

"Jadi kami akan lakukan tracing kontak terhadap semua warga binaan yang ada, jadi mereka yang terpapar di tempat di ruang sendiri, mereka yang tidak terpapar di pisahkan," sebutnya.

Selain itu, Dirinya mengaku, hingga Rabu (30/9/2020) ada penambahan kasus sebanyak 49 kasus konfirmasi Positif Covid-19.

"Jadi total kasus di positif di Kota Dumai menjadi 798 kasus dengan rincian 454 kasus isolasi mandiri, 41 di RS , 286 sembuh dan 17 kasus meninggal dunia," terangnya.

Rutan Butuh Support APD

Kepala Rutan (Karutan) Kelas II B Dumai, Pance Daniel Panjaitan mengaku, bahwa saat ini sudah ada sekitar 29 warga binaan yang terpapar Covid-19.

Diakuinya, dari 29 warga binaan yang terpapar Covid-19, termasuk petugas Rutan, harus ada penanganan khusus agar penyebaran tidak semakin masif.

"Kita juga berduka ada 1 warga binaan kita yang meninggal akibat terpapar Covid-19, untuk itu kita butuh doa dan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat," imbuhnya.

Daniel panggilan akrabnya mengaku, saat ini yang paling dibutuhkan oleh rutan Dumai, yakni support alat pelindung diri (APD), untuk membantu para warga binaan yang telah terpapar Covid-19.

"Memang sudah kita pisahkan kamar isolasi nya bagi warga binaan yang terpapar Covid-19 dan tidak, walaupun kamar kita sangat terbatas akibat over kapasitas," imbuhnya.

Diakuinya, warga binaan yang terpapar covid-19 ini memang rata-rata orang tanpa gejala (OTG).

Meskipun begitu rutan sangat membutuhkan pasokan APD dan multi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

"Aktifitas pagi bagi OTG kami sarankan untuk melakukan senam pagi dalam meningkatkan imun, namun pihaknya sangat berharap support dari pemerintah untuk memutus penyebaran Covid-19 di Rutan Dumai, dengan keterbatasan anggota," pungkasnya.

(Tribunpekanbaru.com/mayonal putra)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved