Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bayinya Dibawa Mertua Bikin Mariana Makin Depresi, Kondisinya Mengenaskan Saat Ditemukan Orang Tua

Tukiyem rupanya kaget setelah melihat anak perempuannya Mariana (29) mengalami kejang-kejang di dalam kamarnya.

Editor: Ariestia
pixabay
Ilustrasi Depresi 

Kondisi Mariana yang demikian menjadi alasan sang mertua menjauhkan ia dari bayi yang baru dilahirkannya.

Namun rupanya hal tersebut bukan keputusan yang tepat, Mariana malah semakin depresi dan memilih untuk bunuh diri.

“Korban ini sebelumnya juga pernah bekerja sebagai TKI di luar negeri. Setelah korban pulang kemudian menikah dua tahun yang lalu. Namun setelah melahirkan, korban mengalami stres,” kata Joko Suseno.

Sementara suami Mariana diketahui sedang bekerja di luar negeri.

Jenazah Mariana kini sudah dimakamkan di kampung halamannya.

Mengenal Istilah Baby Blues

Dilansir dari TribunJatim.com, Natalia dari Biro Psikologi Talenta Jambi menjelaskan, baby blues merupakan kondisi perubahan emosi yang dialami oleh ibu setelah melahirkan bayi karena melahirkan adalah proses yang panjang dan rentan terhadap stres.

“Kata kuncinya ada di perubahan. Perubahan yang sifatnya homonal bahkan hinga ke bentuk badan. Perubahan hormon inilah yang paling berdampak besar pengaruhnya. 50 persen dari ibu hamil dan melahirkan mengalami hal itu,” ungkapnya.

Kondisi ini bisa terjadi bahkan di kehamilan kedua dan keberapapun, karena sifatnya hormon bisa terjadi perubaha emosi yang drastis.

Lama dari seorang ibu mengalami baby blues adalah sekitar 14 hari, dan yang paling parah terjadi saat hari ketiga atau keempat setelah melahirkan.

Selama 14 hari ini bukan berarti secara terus menerus mengalami perubahan emosi secara drastis namun bisa terjadi secara acak.

Menurut Natalia, ada cara yang dapat dilakukan untuk menghindari Baby Blues Syndrom pada perempuan yang baru melahirkan.

Salah satunya dengan relaksasi.

 “Cara mengatasinya paling mudah adalah relaksasi. Biasanya hal ini diajarkan di kelas persiapan melahirkan. Kita juga bisa berusaha mengatur pikiran kita bahwa kondisi ini sifatnya hormonal, pasti berlalu, tidak akan selamanya seperti ini,” jelasnya.

Hal-hal menyenangkan juga bisa dilakukan pasca melahirkan misalnya shoping online karena belum bisa keluar rumah.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved