Akhir Tragis Pembunuh Bocah yang Rela Kehilangan Nyawa Demi Kehormatan Ibu
Samsul (41) terduga pelaku pembunuhan Rangga dan pemerkosa ibunya, tewas di tahanan Mapolres Langsa
TRIBUNPEKANBARU.COM, LANGSA - Bak mendapat karma, tersangka pembunuhan anak 9 tahun sekaligus pemerkosa ibu sang anak ditemukan tak bernyawa di dalam sel tahanan.
Samsul (41) terduga pelaku pembunuhan Rangga dan pemerkosa ibunya, tewas di tahanan Mapolres Langsa, Aceh pada Minggu (18/10/2020).
Samsul baru menghuni sel selama 7 hari usai ditangkap Polisi setelah melarikan diri setelah melakukan aksi kejahatannya.
Samsul diketahui juga residivis yang bebas dari penjara karena program asimilasi.
Baca juga: Terinspirasi Malioboro, Pangkalan Kerinci Juga Punya Wisata Kuliner Malam Tawarkan Aneka Makanan
Baca juga: Gadis Cilik Dihukum Lompati Trampolin di Tengah Cuaca Panas hingga Meregang Nyawa
Baca juga: China Makin Memperkuat Militernya, Segera Punya Kapal Induk yang Jauh Lebih Besar dan Canggih
Berdasarkan keterangan Polisi, sebelum meninggal, Samsul sempat mengeluh sesak napas dan mendapat perawatan di rumah sakit.
“Dia Sabtu dini hari mengeluh sesak nafas. Suhu tubuhnya 36,7 derajat, tensinya 97 persen dan diberi infus selama satu malam. Dia sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Langsa,” kata Kasat Reskrim, Polres Langsa Iptu Arief Sukmo Wibowo.
Pihak kepolisian pun segera mengubungi keluarga Samsul. Jenazah lalu dibawa untuk dimakamkan di Desa Alue Gadeng, Kecamatan Bireuem Bayeum, Kabupaten Aceh Timur.
Seperti ramai pemberitaan di sejumlah media, Samsul ditangkap karena membunuh bocah berusia 9 tahun berinama Rangga.
Rangga diketahui melawan Samsul yang hendak memperkosa ibunya, DA.
Saat kejadian, Samsul menerobos masuk ke rumah mereka secara diam-diam dan berupaya melakukan rudapaksa terhadap DA.
Rangga yang tertidur di sebelah ibunya diduga terbangun setelah mendengar keributan.
Saat kejadian itu, suami DA yang juga ayah tiri korban diketahui baru pergi memancing.
Setelah membunuh R, Samsul pun membawa jasad bocah pemberani dan membuangnya ke sungai.
Ternyata, bocah pemberani itu sudah ditemukan tewas. Jasadnya ditemukan di sungai Desa Alue Gadeng, Kecamatan Biren Bayuen, Aceh Timur, dalam kondisi mengenaskan.
“Sekujur tubuhnya penuh luka bacok. Mulai tangan, pundak, leher, rahang, bahu, dada, jari dan lainnya. Sungguh memilukan,” kata Arief dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (11/10/2020).
