HARI INI Demo Lanjutan Tolak UU Cipta Kerja, 6.000 Polisi Siaga di Istana, Buruh & Mahasiswa Turun
Aksi unjuk rasa akan kembali digelar sekelompok mahasiswa, buruh, dan organisasi masyarakat (Ormas) hari ini, Selasa (20/10/2020).
TRIBUNPEKANBARU.COM - Aksi unjuk rasa akan kembali digelar sekelompok mahasiswa, buruh, dan organisasi masyarakat (Ormas) hari ini, Selasa (20/10/2020).
Sebanyak 6.000 polisi akan disiagakan di sekitar Istana Negara untuk menjaga aksi unjuk rasa tersebut.
Hal ini diungkapkan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto di Polsubsektor Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (19/10/2020).

Saat ini polisi tengah mengantisipasi aksi unjuk rasa yang akan digelar Selasa (20/10/2020).
Heru menegaskan kegiatan unjuk rasa dipastikan hanya boleh dilakukan di depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta Pusat.
Heru mengaku belum mendapatkan jumlah estimasi massa yang terlibat dalam unjuk rasa.
Namun pihaknya mengimbau agar massa bisa tertib dalam melakukan aksi demonstrasi.
"Kami mengimbau aksi demo ini jangan ditumpangi oleh pihak-pihak lain yang akan mengacaukan situasi Jakarta," harap Heru.
Rencananya, aksi unjuk rasa penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja besok diikuti oleh Mahasiswa, Buruh, dan Ormas.
Mahfud MD Blak-blakan Ngaku Punya 6 Versi UU Cipta Kerja
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD blak-blakan mengaku punya 6 versi naskah UU Cipta Kerja.
Anak buah Presiden Jokowi bahas soal soal cacat formal naskah UU kontroversi itu meski sudah disahkan Puan Maharani dkk.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menjelakan, empat naskah yang ada di meja kerjanya merupakan merupakan naskah yang dibuat pemerintah sebelum dikirim ke DPR.
Mahfud MD mengungkapkan hal tersebut ketika ditanya Karni Ilyas terkait kontroversi di masyarakat tentang banyaknya versi UU Omnibus Law Cipta Kerja.
"Itu di meja saya itu sudah ada naskah enam versi."