Positif Covid-19, Bos Panti Pijat Wanita Nekat Loncat dari Ambulans, Sampai Kini Belum Diketemukan
Saat laju ambulan melambat sekira kurang dari 20 km/jam. Disitulah E mencuri kesempatan untuk loncat keluar ambulan.
"Dari sembilan orang hanya delapan yang bisa dititip di Wisma Atlet karena satu pegawai dinyatakan memiliki komorbid HIV Aids," jelas Susan.
Akhirnya E dan tujuh pegawainya dibawa mobil ambulan secara beriringan.
Sesampainya di Sawah Besar, ambulan melewati massa unjuk rasa.
Hal itu membuat ambulan memperlambat lajunya.
Saat laju ambulan melambat sekira kurang dari 20 km/jam.
Disitulah E mencuri kesempatan untuk loncat keluar ambulan.
Kata Susan, E saat itu langsung lari ke arah kerumunan massa unjuk rasa.
"Sampai saat ini kami tidak mengetahui keberadaan E," ungkap Susan.
Sementara tujuh pegawai panti pijat lainnya berhasil dibawa ke Wisma Atlet.
Baca juga: Gubri Larang Pegawai ke Luar Kota di Libur Panjang Akhir Oktober,Kalau Tak Penting Tak Saya Izinkan
Mereka diisolasi selama 10 hari untuk kemudian melanjutkan pembinaan di Panti Bina Karya Wanita Harapan Mulia selama satu tahun.
Menurut Susan, ketujuh pegawai yang dirawat di Wisma Atlet sudah dinyatakan bebas dari Covid-19. Pun termasuk dengan satu pekerja panti pijat yang memiliki komorbid.
Proses pemulangan para wanita itu dari Wisma Altet menuju Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulia menggunakan mobil milik Dinsos dan dikawal anggota Polisi dan TNI agar tak terulang insiden serupa.
Kabur dan Pilih Tinggal di Hutan
Ada-ada saja perilaku pria ini. Setelah tahu dirinya reaktif virus corona, ia malah memilih kabur.
Bahkan ketika dirinya sudah dipastikan positif virus corona, kebeadaannya justru tidak diketahui.