Polisi Beri Sinyal Pegawai Kemenkumham yang Jadi Tersangka Bantu Cai Changpan Kabur Bisa Bertambah
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan bisa jadi ada penambahan tersangka dari oknum jajaran Kemenkumham saat proses penyidikan.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Meninggalnya napi Lapas Kelas I Tangerang, Cai Changpan tak lantas menghentikan penyidikan kasus kaburnya napi gembong narkoba terpidana mati itu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan pihaknya sudah memeriksa sejumlah jajaran Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Tidak terkecuali Kalapas Kelas I Tangerang Jumadi dan Kakanwil Kemenkumham Banten Andika Dwi Prasetya yang menaungi Lapas Kelas I Tangerang.
"Semua kita sudah panggil, semua (diperiksa) jadi saksi," kata Yusri di Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (21/10/2020).
Meski tidak membeberkan perkembangan penyidikan teranyar usai dua petugas Lapas Kelas I Tangerang jadi tersangka karena membantu Changpan kabur.
Dia menyatakan ada peluang penambahan tersangka dari oknum jajaran Kemenkumham mengingat proses penyidikan masih berlanjut.
"Masih berjalan, masih berjalan. Kita masih mendalami apakah kemungkinan masih ada (penambahan) tersangka lagi, masih didalami, masih penyidikan," ujarnya.
Sebelumnya Ditkrimum Polda Metro Jaya menetapkan dua tersangka oknum petugas yang dari penyidikan terbukti membantu Changpan melarikan diri.
Yakni Wakil Komandan Regu 2 Lapas Kelas I Tangerang dan satu lagi pegawai kesehatan Lapas Kelas I Tangerang, keduanya dijerat pasal 426 KUHP.
Changpan melarikan diri dari selnya pada 14 September 2020 lalu kabur ke kawasan Hutan Tenjo, Kabupaten Bogor dengan cara menggali lubang sejauh 30 meter.
Pelariannya berakhir pada Sabtu (17/10/2020), dia ditemukan tewas dalam keadaan gantung diri di satu kawasan Jasinga, Kabupaten Bogor.
Istri Cai Changpan Cerita Banyak Fakta
Setelah ditemukan tewas bunuh diri, banyak fakta yang terkuak soal Cai Changpan, salah satunya diceritakan oleh istrinya yang tinggal di Kabupaten Bogor.
Istri Cai Changpan mencerita keinginan suaminya saat bertemu setelah kabur dari Lapas Kelas 1 Tangerang pada 14 September 2020.
Menurut Nuryannah, Cai Changpan memang sempat datang ke rumahnya di kawasan Tenjo, Kabupaten Bogor.
Nuryannah menceritakan, saat itu Cai Changpan datang hanya ingin menemui satu sosok.
Cai Changpan merupakan terpidana mati kasus narkoba.
Cai Changpan divonis bersalah oleh Pengadilan Negeri Tangerang pada 19 Juli 2017.
Cai Changpan divonis bersalah atas kasus narkoba jenis sabu dengan barang bukti 135 kilogram.
Cai Changpan lalu kabur dari Lapas Tangerang dengan menggali lubang sepanjang 30 meter.
Setelah kabur, Cai Changpan sempat menemui istrinya.
Lalu Polisi meyakini Cai Changpan kabur ke hutan di Tenjo, Kabupaten Bogor.
Nuryannah menceritakan awal mula perkenalannya dengan Cai Changpan.
"Saya kerja cuma satu hari, saya gak betah, saya pulang lagi, begitu saya gak kerja pak Yongfan ke rumah, gak kelamaan minta sama orang tua nikah, sama pak Antoni nikah sirih ," kata Nuryannah dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube Talk Show tvOne dalam tayangan Menyingkap Tabir.
Menurut Nuryannah, Cai Changpan memiliki pabrik pembakaran ban di wilayah Tenjo, Kabupaten Bogor.
"punya pabrik ban di Cilaku, kampung sini, pas masih sama istri yang Koyah," kata Nuryannah.
Mesti sudah belasan tahun di Indonesia, Cai Changpan rupanya masih berkewarganegaraan China.
"kalau pak Antoni di sini bawanya paspor, cuma 6 bulan sekali langsung pulang lagi ke China, dicap lagi paspornya, balik lagi ke Indonesia," terang Nuryannah.
Nuryannah menceritakan saat Cai Changpan datang.
Menurut Nutyannah, Cai Changpan datang ke rumahnya tepat di hari ia kabur dari Lapas Tangerang.
"pak Antoni baru sekali hari Senin pas kejadian kabur, pagi jam setengah 7an," kata Nuryannah.
Nuryannah mengatakan Cai Changpan saat itu tak mengatakan banyak hal.
Cai Changpan, kata Nuryannah, hanya ingin menemui anaknya.
"Pak Antoni gak bilang apa-apa ke saya, langsung keadaan buru-buru nemuin anaknya aja, " kata Nuryannah.
Nuryannah juga mengungkap ucapan Cai Changpan saat ingin bertemu dengan anaknya.
Nuryannah bahkan menangis ketika menceritakan ucapan Cai Changpan.
"gak ada ngobrol apa-apa cuman nanyain anaknya ,'mana anak saya, saya pengen gendong pengen meluk' langsung berangkat lagi (nangis) gak ngomong apa-apa," kata Nuryannah sambil terisak menangis.
Nuryannah mengatakan saat itu Cai Changpan sangat terburu-buru.
Ia menduga Cai Changpan ketakutan saat itu.
"gak ngomong apa-apa pak pak Antoni,keadaannya buru-buru mungkin ketakutan atau apa saya gak tau, sampai sekarang belum ke sini lagi," kata Nuryannah.
Meski mendekam di dalam penjara, namun Cai Changpan rupanya rutin menghubungi Nuryannah lewat video call.
"saya sudah lama gak kunjungan semenjak corona, video call paling nanyain anaknya aja, 'gimana kabarnya udah makan apa belum', gak pernah ngomongin macem-macem," kata Nuryannah.
Nuryannah juga menekankan ihwal rumah yang ia tinggali saat ini.
Nuryannah mengatakan rumah tersebut bukan pemberian Cai Changpan.
"kalau rumah ini baru pas sebelum Pak Antoni ditangkap juga belum ada, Pak Antoni ditangkap gak lama saya bikini rumah, ini tanah bukan dari Pak Antoni ini tanah warisan dari orangtua saya, Pak Antoni belum ngasih apa-apa ke saya, belum ngasih rumah belum ngasih tanah belum ngasih apa-apa ke saya," tutup Nuryannah.
Cai Changpan kemudian ditemukan meninggal dunia di sebuah pabrik pembakaran ban.
TribunnewsBogor.com melansir Kompas.com, Kepolisian menduga, Cai Changpan memilih bunuh diri karena dalam posisi terdesak, di tengah buruan tim khusus yang terdiri dari Polda Metro Jaya, Brimob, dan Lapas Tangerang.
Setidaknya ada 291 anggota yang tergabung dalam tim khusus untuk memburu Cai Changpan di dalam hutan.
Sejumlah anggota tersebut melakukan pencarian secara berkala dengan sistem mobile satu dengan yang lainnya.
Berdasarkan identifikasi sidik jari dan toto, kepolisian memastikan jasad tersebut adalah Cai Changpan.
Polisi telah membawa jenazah Cai ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan otopsi.
Hasilnya, Cai Changpan dipastikan tewas karena buhuh diri dan tidak ditemukan luka-luka lain akibat kekerasan.
"Jadi bisa dipastikan yang menggantung adalah betul-betul adalah saudara terpidana mati Cai Changpan alias Antoni," kata Nana.
Cai Changpan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pabrik pembakaran ban yang berada di Hutan Tenjo.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Pegawai Kemenkumham yang Jadi Tersangka Bantu Cai Changpan Kabur Kemungkinan Bertambah, dan Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Pulang ke Rumah Setelah Kabur dari Lapas Tangerang, Istri Nangis Ungkap Keinginan Cai Changpan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/chai-changpan-tahanan-kabur.jpg)