Intip Ponakan Mandi dari Loteng, Paman Puaskan Hasrat kepada Siswi SMK, Celana Dalam Jadi Bukti
"Pelaku merangkak masuk ke loteng rumah korban dan mengintip aktivitas korban dari atas loteng.
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM - Perbuatan paman satu ini sungguh bejat, ia tega merudapaksa ponakannya yang masih Siswi SMK berumur 15 tahun saat sedang pingsan kemudian menghabisi nyawanya.
Perbuatan keji itu akhirnya harus dipertanggungjawabkan oleh si paman karena sudah berhasil ditangkap polisi.
Usai ditangkap polisi, tersangka pun menjalani prarekonstruksi kasus rudapaksa dan menghilangkan nyawa orang serta pencurian itu.
Sebanyak 21 adegan diperagakan tersangka Supri saat menjalani prarekonstruksi pembunuhan terhadap keponakannya sendiri, Siswi SMK inisial MJ, di Jalan Tanjung Selamat Perumahan Griya Tanjung Selamat, Sunggal, Deliserdang, Jumat (23/10/2020).
Kapolsek Sunggal, Kompol Yasir Ahmadi menjelaskan bahwa prarekonstruksi ini dilaksanakan guna melengkapi berkas penyidik.
"Hari ini kita melaksanakan prarekonstruksi untuk melengkapi berkas perkara dan melengkapi hasil pemeriksaan yang sudah dilaksanakan," katanya di lokasi.
Ia menyebutkan, ada 21 adegan yang diperagakan oleh tersangka, termasuk 2 orang tersangka yang turut membantunya menjual barang hasil curian.
"Sebanyak 21 adegan utama yang diperankan oleh tersangka secara langsung beserta tersangka 2 orang yang membantu menjualkan dan juga 6 orang saksi yang ketika itu melihat tersangka berada di tempat kejadian perkara," ungkapnya.
Terungkap fakta baru saat adegan diperagakan tersangka Supri dalam prarekonstruksi pembunuhan terhadap keponakannya sendiri, Siswi SMK inisial MJ.
Pada adegan ketiga prarekonstruksi, ternyata pelaku sempat mengintip MJ di kamar ruangannya dan melakukan onani sambil melihat korban di kamar mandi.
"Pelaku merangkak masuk ke loteng rumah korban dan mengintip aktivitas korban dari atas loteng.
Tersangka sempat melakukan onani," tutur Yasir.
Amatan Tribun di lokasi, adegan selanjutnya pelaku sempat mengusir teman-teman korban yang berada di samping rumah yang tak berpenghuni.
Kemudian pelaku masuk ke rumah korban melalui loteng rumah sebelah yang kosong.
Setelah puas onani, tersangka pada adegan berikutnya memanggil korban dari pintu depan rumah.
Ia mengaku ingin masuk untuk membayar utang.
Melihat pamannya datang, MJ yang awalnya curiga pada pelaku akhirnya membukakan pintu.
Lalu korban sempat bermain HP di ruang tamu.
Lalu tiba-tiba tersangka menutup pintu rumah dan menguncinya.
Bukannya membayar utang, Supri malah mengancam korban supaya memberitahu tempat penyimpanan uang milik ibunya.
Namun, MJ tak memberitahukan hal tersebut kepada korban.
Siswi SMK itu mulai berteriak meminta tolong.
Mendengar hal tersebut, Supri langsung ketakukan.
Ia pun langsung membekap korban di depan pintu hingga lemas.
Namun, korban masih tetap berusaha berteriak.
Namun, suara korban tidak terdengar oleh tetangga karena saat itu sudah turun hujan.
Kemudian korban dibawa pelaku masuk ke dalam kamar.
Supri membekap MJ dengan bantal berwarna hijau hingga korban pingsan.
Dalam kondisi tersebut, MJ sempat beberapa kali menendang meja yang berada di dalam kamar dan berupaya melawan korban.
Sesaat setelah pingsan, Supri langsung mengikat tangan dan kaki korban menggunakan kain dengan kondisi kaki ada di bawah kasur.
Pelaku kemudian memegangi kemaluan korban dengan tangannya sambil memegang leher korban.
Pelaku yang merasa tak puas, kemudian merudapaksa korban.
Tersangka yang takut perbuatan bejatnya diketahui orang, akhirnya memutuskan menghabisi nyawa keponakannya tesrebut.
Ia mencekik leher korban hingga tewas.
Sesuai membunuh korban, pelaku lari dari pintu depan sambil mengunci pintu rumah dan membuangnya.
Sebelumnya diberitakan, Siswi SMK berinisial MJ (15) tewas dibunuh dan diperkosa pamannya sendiri di Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, pada Kamis (15/10/2020).
MJ merupakan siswi Kelas X SMK Sultan Iskandar Muda Medan.
Polrestabes Medan dan Polsek Sunggal berhasil tangkap pelaku pemerkosaan dan pembunuhan Siswi SMK berusia 15 tahun inisial MJ.
Dari penangkapan tersebut, polisi mengamankan pelaku tunggal yakni S (40) yang merupakan paman korban sendiri.
Adapun korban berinisial MJ ditemukan tewas dalam posisi tangan dan leher terikat di dalam kamar.
Kapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko mengatakan, pelaku ditangkap sekitar 17 jam setelah kejadian.
Pelaku Mengaku gelap mata terlilit utang, sehingga tega memerkosa dan membunuh keponakannya sendiri yang masih di bawah umur.
Tersangka juga membawa kabur empat handphone dan satu laptop milik korban.
Hanya dalam waktu 17 jam, tersangka berhasil diringkus Unit Reskrim Polsek Sunggal di sebuah rumah kosong, bahkan tersangka sempat dihajar massa.
Dalam konferensi pers di Mapolrestabes Medan, Jumat (16/10/2020) sore, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko didampingi Kapolsek Sunggal, Kompol Yasir Ahmadi menjelaskan kronologi kasus tersebut.
Dijelaskan Riko, pada Rabu (14/10/2020) sekitar pukul 04.00 WIB tersangka menemui ibu korban yang tak lain adalah kakak kandungnya, di rumahnya.
Saat itu tersangka diberi uang Rp 200.000 oleh ibu korban.
Kemudian tersangka pun pulang.
Kemudian pada Kamis (15/10/2020), sekitar pukul 06.30 WIB, ibu korban berangkat kerja meninggalkan anaknya yang yatim itu sendiri di rumah.
Selanjutnya sekitar pukul 19.00 WIB, ibu korban pulang dan mendapati rumahnya terkunci dan lampu dalam keadaan mati.
Melihat itu, dia meminta tolong saudaranya untuk mendobrak pintu rumahnya.
"Ketika masuk di dalam rumah didapati anaknya yang masih berusia 15 tahun sudah tergeletak di kasur dengan kondisi tangan terikat di belakang," katanya.
Saat itu, ibu korban mendapati handphone dan laptop milik korban sudah raib.
Adapun korban berinisial MJ ditemukan tewas dalam posisi tangan dan leher terikat di dalam kamar.
Ia menyebutkan bahwa benar saat ditemukan celana dalam korban terdapat bercak darah dan pihak kepolisian telah ada memberitahu kalau ada tindakan pelecehan.
"Informasi dari keluarga memang benar ada darah di celana dalam korban.
Terus waktu kejadian itu celana korban sudah turun, terus dibagusi ibunya.
Tadi pun pihak kepolisian sudah kasih tahu di RS Bhayangkara kalau ada tindakan pelecehan," ungkapnya.
Ia menyebutkan kondisi korban sudah tergeletak di mana tangan dan kakinya diikat.
"Korban tergeletak di tempat tidur, posisi kaki teruntai ke bawah.
Terus separuh badan di tempat tidur, terlentang. Kalau informasi diikat, iya diikat,” ujarnya.
Pelaku sudah diamankan polisi atas nama Supri itu pamannya sendiri.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Fakta Baru Siswi SMK Dibunuh Paman, Pelaku Sempat Onani hingga Rudapaksa Korban Saat Pingsan, https://aceh.tribunnews.com/2020/10/23/fakta-baru-siswi-smk-dibunuh-paman-pelaku-sempat-onani-hingga-rudapaksa-korban-saat-pingsan?page=all.