Kepleset Sebut Nama Trump Jadi George, Joe Biden Diolok-olok Rivalnya Sesama Kandidat Presiden AS
Donald Trump mengejek penantangnya, kandidat presiden Partai Demokrat Joe Biden, karena memanggil namanya menjadi "George"
Hayworth yang merupakan pendukung Trump berseloroh video terakhir Biden saat wawancara adalah bukti nyata sang kandidat mengidap demensia.
"Jelas tidak mungkin Tuan Biden lupa nama Presiden Terkini, sekaligus lawannya. Kecuali dia sudah kehilangan fungsi kognitif," ejek Hayworth.
Jika terpilih, baik Joe Biden maupun Donald Trump bakal menjadi presiden tertua dalam sejarah Amerika Serikat.
Biden Sebut Karena Trump, Korut Punya Banyak Senjata Berbahaya
Joe Biden menyebut, Korea Utara punya lebih banyak senjata mematikan karena Presiden Donald Trump.
Biden juga menuding presiden 74 tahun itu terlalu menyanjung Pemimpin Korut Kim Jong Un, sementara di sisi lain meremehkan relasi dengan sekutu tradisionalnya.
"Dia memuji si diktator dalam segala sisi, sementara dia memandang sebelah mata rekan kita," ujar Biden dalam wawancara dengan CBS News' "60 Minutes".
Kandidat presiden dari Partai Demokrat itu menuturkan karena Trump, kini Korea Utara mempunyai lebih banyak rudal dibanding sebelumnya.
"Jadi yang terjadi sekarang adalah Anda mendapat situasi di Utara di mana mereka punya lebih banyak senjata berbahaya, dan kapasitasnya lebih besar," kata dia, seperti dilansir Yonhap Senin (26/10/2020).
Pernyataan Biden itu muumuncul setelah Pyongyang memamerkan rudal balistik antar benua terbaru dalam parade militer 10 Oktober 2020.
Rudal yang dipamerkan lebih besar dari Hwasong-15, di mana pakar menyebut benda itu adalah "rudal bergerak terbesar yang pernah mereka lihat".
Sementara Trump menuturkan mempunyai hubungan baik dengan Kim Jong Un, di mana mereka sudah tiga kali bertemu sejak Juni 2018 lalu.
Dalam debat presiden Kamis (22/10/2020), presiden dari Partai Republik itu menyebut jika bukan karenanya, maka mereka sudah perang nuklir.
"Dia jelas punya banyak senjata nuklir. Tapi saya punya relasi baik dengannya. Kami berhubungan baik. Karena itu tak ada perang," klaimnya.
Biden menjelaskan, cara presiden ke-45 AS itu dalam memperlakukan kawan maupun lawan membuat Amerika Serikat begitu tidak aman.