‘Menyesal’ Raih Juara 3 Lomba Film Pendek Sumpah Pemuda, Anak Muda Inhu Promosikan Danau Kembar

Eka juga tidak bisa meninggalkan tugas dan tanggungjawabnya untuk mengelola radio WA Lirik. Sebab meski WA ditutup, radio tetap siaran.

Mereka memanfaatkan radio menyebarkan pesan positif tentang pencegahan penularan Covid-19 kepada masyarakat Lirik sekitarnya.

"Saya tidak digaji mengelola radio ini, namun penyiarnya tetap kita bayar. Uangnya ya dari iklan layanan masyarakat yang dibayar oleh Pertamina," ujar pria alumni jurusan sistem komputer Universitas Gunadarma tahun 2014.

Seminggu belakangan, WA Lirik kembali dibuka.

Namun pengunjungnya tidak seramai dulu, meski sedang hari libur.

Eka dan rekan-rekannya berusaha bertahan, agar pengunjung bisa tetap menikmati keindahan alam dan sejuknya udara di WA Lirik.

Eka yang ditemui Tribunpekanbaru Rabu (28/10/2020) mengungkapkan kesulitan yang mereka rasakan.

Kegiatan memancing ini kadang-kadang mereka lakukan untuk mengisi waktu luang saat menanti pengunjung di WA Lirik.

"Yah beginilah aktifitas kami saat ini. Pengunjung sepi, kawan-kawan komunitas gak ada kegiatan, yah mancinglah," kata Eka yang duduk di bawah pohon bintaro di tepi kolam.

Di seberang kolam yang sama, tampak tiga orang rekan Eka sesama anggota komunitas sedang asik memegang joran masing-masing menunggu ikan yang kelaparan menyambut umpan.

Sebenarnya kolam ikan itu sudah lama tidak diisi benih ikan.

Namun menurut Eka masih ada ikan liar di kolam tersebut, walaupun jumlahnya tidak banyak. Keberuntungan mereka memang betul-betul diuji kali ini.

Sudah enam tahun ini Eka dan rekan-rekannya berkreasi di WA Lirik.

Selain mengelola radio WA Lirik, komunitas tersebut yang menginisasi pembuatan spot-spot foto unik.

Hasilnya sudah mereka nikmati, misalnya pada hari libur Idul Fitri tahun 2019 lalu, Eka dan rekan-rekannya bisa mendapatkan keuntungan Rp 46 juta selama lima hari.